Tampilkan postingan dengan label indonesia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label indonesia. Tampilkan semua postingan
Warga Temukan Ikan Berkepala Buaya

Warga Temukan Ikan Berkepala Buaya

Sat, Apr 16th 2011, 15:07

SEORANG warga memperlihatkan ikan bermulut buaya yang ditemukan Muslem, saat memancing di belakang rumahnya, Jumat (15/4/2011). SERAMBINEWS.COM/DEDI ISKANDAR
MEULABOH - Ratusan warga Kota Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, dihebohkan dengan penemuan ikan berkepala buaya oleh seorang warga, di ruas Jalan Blang Pulo, Desa Ujong Baroh, Kecamatan Johan Pahlawan. Ikan tersebut pertama kali diketemukan Muslem.
Penemuan itu, menurut Rusli, rekan Muslem, berawal ketika mereka memancing di sebuah kolam di belakang rumah, JUmat (15/4/2011). Seperti biasa, begitu umpan dimakan, pancing langsung diangkat. Betapa kagetnya mereka ketika ikan yang memakin umpan bermulut seperti biasa. Temuan ikan bermulut buaya itu pun membuat geger.(dedi iskandar)
source: Serambi Indonesia
RAPBA Rp 7,9 T Disahkan

RAPBA Rp 7,9 T Disahkan

Sat, Apr 16th 2011, 13:04

* Dianugerahi ‘Penghargaan Paling Lelet’


Presiden Pemerintah Mahasiswa Unsyiah Alfiyan Muhiddin (kanan) menyerahkan piagam penghargaan atas keterlambatan pengesahan RAPBA kepada Ketua DPRA Hasbi Abdullah dan Wakil Ketua Amir Helmi saat menggelar aksi di depan Gedung DPRA, Banda Aceh, Jumat (15/4) sore. SERAMBI/BEDU SAINI
BANDA ACEH - Setelah terlambat empat bulan dari jadwal yang seharusnya paling telat akhir Desember 2010, akhirnya pada Jumat (15/4) sore, empat fraksi DPRA menyetujui Nota Keuangan RAPBA 2011 senilai Rp 7,945 triliun untuk ditetapkan menjadi Qanun APBA 2011. Saat-saat menjelang pengesahan RAPBA tersebut, serombongan mahasiswa mendatangi gedung dewan dan menyerahkan ‘piagam penghargaan’ atas prestasi sebagai dewan paling lelet (lambat) di seluruh Indonesia.

Pengesahan RAPBA 2011 pada Jumat 15 April 2011 tersebut juga sesuai dengan deadline (tenggat waktu) yang diberikan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). “Ini sudah sangat terlambat. Jangan ada penundaan lagi. Kalau masih terdapat satu dua item yang belum disepakati antara Pemerintah Aceh dan DPRA, silakan berikan catatan. Yang penting sahkan dulu, nanti kemendagri yang akan melakukan stressing dan evaluasi,” tandas Mendagri melalui Juru Bicara Kemendagri, Reydonnyzar Moenek kepada Serambi di Jakarta,  Rabu (13/4).

Sidang paripurna pengesahan RAPBA 2011 dengan agenda penyampaian pendapat akhir fraksi sempat pula bergeser dari jadwal yang seharusnya Jumat (15/4) pagi dimulai pukul 09.00 WIB. Namun, ketika anggota legislatif, eksekutif, tamu undangan, dan wartawan sudah hadir di gedung utama DPRA, tiba-tiba terdengar pengumuman dari Sekretariat DPRA bahwa sidang ditunda hingga pukul 15.00 WIB.

Sumber di Sekretariat DPRA menyatakan, pergeseran jadwal sidang menjadi Jumat sore karena Pimpinan DPRA dengan ketua-ketua fraksi dan Tim Perumus Badan Anggaran DPRA harus rapat mendadak, namun sumber itu mengaku tidak tahu apa materi rapat. Meski demikian, sumber lain dari kalangan anggota DPRA menyebutkan, rapat dadakan itu untuk finalisasi usulan dan anggaran program aspirasi yang belum tuntas pada pembahasan sebelumnya.

Sidang yang dimulai tepat pukul 15.00 WIB dihadiri 44 dari 69 anggota DPRA dipimpin Wakil Ketua I DPRA, Amir Helmi SH didampingi Ketua DPRA, Drs H Hasbi Abdullah dan Wakil Ketua II, Drs H Sulaiman Abda. Dari eksekutif diwakili Sekda Aceh, Drs T Setia Budi.

Setelah sidang dibuka, langsung diberikan kesempatan Jurubicara Fraksi Partai Aceh menyampaikan pendapat akhir fraksinya. Ketua Fraksi Partai Aceh, Ramli Sulaiman menyatakan terpaksa tidak menolak RAPBA 2011 senilai Rp 7,945 triliun yang disampaikan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf untuk ditetapkan menjadi Qanun APBA 2011.

Berikutnya, Jurubicara Fraksi Partai Demokrat Muhammad Thanwier Mahdi menyatakan, fraksinya juga menerima RAPBA 2011 yang diusul eksekutif untuk ditetapkan menjadi Qanun APBA. Tapi, Fraksi Demokrat meminta Gubernur Aceh mengevaluasi kembali Kepala SKPA yang berkinerja lemah dan tidak mampu melaksanakan visi dan misi gubernur dan wakil gubernur periode 2007-2012.

Fraksi Demokrat juga menyorot rendahnya target PAD 2011 yang cuma Rp 802,3 miliar atau jauh di bawah belanja tak langsung pegawai yang mencapai Rp 1,170 triliun. Rinciannya, belanja tak langsung Rp 914 miliar ditambah belanja langsung Rp 256,4 miliar.

Pembengkakan belanja rutin itu, menurut Fraksi Demokrat karena ada pembayaran tunjangan prestasi kerja (TPK) bagi PNS yang dinilai belum proporsional dan profesional serta tidak mengacu kepada penilaian prestasi yang sesungguhnya. “Ini juga perlu dievaluasi oleh gubernur,” tandas Juru Bicara Fraksi Demokrat.

Fraksi Demokrat juga menegaskan, program unggulan atau prioritas Pemerintah Aceh seperti JKA, BKPG, bantuan yatim, beasiswa, dayah, masjid, dan lainnya, bukan semata-mata programnya gubernur dan wakil gubernur, tapi programnya legislatif bersama eksekutif.

Juru Bicara Fraksi Golkar Aminuddin MKes, meski tetap menyetujui RAPBA 2011 untuk dijadikan Qanun APBA, tetapi mengkritik usulan program Pemerintah Aceh yang banyak belum sesuai dengan visi dan misi gubernur dan wakil gubernur atau RPJM.

Menurut Fraksi Golkar, program JKA, BKPG, bantuan pendidikan bagi anak yatim piatu, beasiswa, bantuan masjid, dan lainnya jangan diartikan sebagai program tebar pesonanya gubernur dan wakil gubernur tetapi merupakan kebutuhan dasar rakyat, dan pihak eksekutif tidak bisa mengklaim program itu miliknya, tapi juga miliknya legislatif. “Program itu bisa muncul dan tersedia anggarannya karena kedua belah pihak bersepakat untuk menghadirkan program itu demi kesejahteraan masyarakat Aceh,” demikian pernyataan Fraksi Partai Golkar. Hal hampir serupa juga disampaikan Juru Bicara Fraksi PPP/PKS, Gufran Zainal Abidin. 

Setelah keempat fraksi menyampaikan pendapat akhir tentang format RAPBA 2011 (belanja Rp 7,945 triliun, pendapatan Rp 7,095 triliun), dan kekurangan atau defisit ditutup melalui Silpa tahun lalu dan lainnya sebesar Rp 885,3 miliar, selanjutnya Pimpinan DPRA bersama Badan Musyawarah DPRA dan eksekutif melakukan rapat bamus untuk pengambilan keputusan pengesahan RAPBA.

Dikawal mahasiswa
Sidang paripurna pengesahan RAPBA 2011, Jumat (15/4) diwarnai aksi serombongan mahasiswa yang berunjuk rasa ke gedung DPRA. Dalam aksi tersebut, Presiden Pemerintah Mahasiswa (Pema) Unsyiah, Alfiyan Muhiddin menyerahkan ‘piagam penghargaan atas prestasi DPRA sebagai dewan paling lelet’ di seluruh Indonesia.

Piagam penghargaan yang lebih merupakan sindiran itu diserahkan melalui Ketua DPRA Hasbi Abdullah didampingi Wakilnya Amir Helmi saat keduanya menjumpai mahasiswa ketika istirahat seusai shalat Asar. “RAPBA akan kami sahkan sekarang. Adik-adik boleh mengikuti langsung,” kata Ketua DPRA, Hasbi Abdullah ketika menerima ‘piagam’ tersebut. Baik Hasbi Abdullah maupun Amir Helmi tak memberi komentar apa-apa saat menerima ‘piagam’ yang tak pernah diharapkan itu. Mereka langsung kembali ke ruang sidang diiringi tepuk tangan mahasiswa.(her/sal)


SOURCE : SERAMBI INDONESIA

“Irwandi Gubernur, Itu Hadiah dari Kami"

Thursday, 31 March 2011 14:45
Written by Nurlis E. Meuko | Yuswardi A. Suud | Zulkarnaini Muchtar

Bertempat di Ulee Kareng, Banda Aceh, di situlah sebuah rumah yang menjadi sentral tim sukses pasangan Zaini Abdullah-Muzakir Manaf dalam pikada 2011. Di ruang utama sejumlah orang sedang berbicara. Salah satunya, Ketua Umum Partai Aceh Muzakir Manaf.
Kelihatannya sangat serius, memang. Tetapi, mantan Panglima Gerakan Aceh Merdeka itu sudah berjanji untuk wawancara. Dia menepatinya. Menerima wartawan The Atjeh Post di ruang tengah, berlangsunglah wawancara selama dua jam pada tengah malam pada Rabu 30 Maret 2011. Berikut petikannya.

Insiden penyerangan kantor Partai Aceh di Bireuen, apakah itu menunjukkan perpecahan di partai yang Anda pimpin?Itu hanya segelintir orang saja. Tak berpengaruh bagi kesatuan partai. Partai Aceh dan KPA (Komite Peralihan Aceh) tetap bersatu, kami solid. Saya sudah berkunjung ke berbagai daerah, dan melihat betapa solidnya persatuan di antara kami.
Tetapi, tetap saja ada riak-riak bukan?Ini demokrasi. Kejadian di Bireuen itu tak bisa dijadikan patokan bahwa Partai Aceh mengalami perpecahan. Bahwa ada satu-dua orang yang berbeda pendapat, sebenarnya hal biasa dalam politik. Dan mereka yang menyerang kantor Partai Aceh di Bireuen, yang ikut-ikutan sudah menyatakan penyesalannya. Dan kami juga sudah menerima penyesalan mereka, kami memaafkannya.
Tetapi yang berbuat kriminal kan tetap menjadi urusan hukum. Biarlah polisi saja yang menanganinya. Sebab memang itu kewajiban polisi sebagai penegak hukum. Kami percaya pada penegak hukum.
Tentu kejadian itu sedikit banyaknya berkaitan dengan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur yang direncanakan pada Oktober 2011 mendatang?Jika pun benar, tidak perlu menggunakan kekerasan dan penyerangan seperti itu. Kita berpolitik yang harus digunakan adalah fikiran dan perasaan. Ini bukan tempatnya untuk kekerasan.
Apakah penentuan pasangan Zaini Abdullah-Muzakir Manaf dari Partai Aceh sudah mantap?
Ya, sikap partai sudah pasti. Dengan kekuatan ini, kami siaplah bertanding secara demokrasi.
Apa yang Anda lakukan jika nanti dipilih rakyat Aceh?Untuk masa depan Aceh, Partai Aceh mengacu pada yang pasti-pasti saja. Antara lain yang paling penting adalah penyempurnaan MoU Helsinki, di samping itu struktur pemerintahan Aceh yang teratur dan yang sempurna, ada ekonomi kerakyatan, pendidikan, menyelesaikan pengangguran.
Semuanya sudah kami siapkan, dari A sampai Z. Kita harus perjuangkan itu. Kalau boleh saya katakan, kita harus melihat ke masa kejayaan Aceh di masa lalu, ini untuk mengatur posisi apa yang patut kita lakukan untuk masa depan. Banyak masalah yang harus kita selesaikan, sebab itu perlu pondasi yang kuat. Ini sangat penting.
Tapi ya itu tadi, tetap saja ada yang tidak mendukung. Ini bagaimana menyelesaikannya? Itu hanya segelintir orang. Di mana-mana pasti ada yang seperti itu, ini namanya demokrasi. Bahkan sekarang kami lihat, semakin hari semakin padu dukungan yang datang dari setiap lapisan, terutama sekali dari setiap KPA di bupaten/kota.
Kita berikan pemahaman terkait asal asul perjuangan PA dan KPA. jadi semua anggota sudah tahu ke mana arahnya. Kalau ada keributan kecil, itu lumrah saja. Kita kan manusia. Seperti kejadian di Bireuen. Tapi sudah kita selesaikan semua, sebagaian dari mereka ada yang sudah sadar, menyesal.
Yang penting arah kita tetap pada jalur perjuangan walaupun ada kejadian sana-sini. Kalau ada kejadian, kita selesaikan secara kekeluargaan. Tetapi kalau sudah kriminal ya kita serahkan kepada polisi agar nanti tidak terulang lagi. Sebab itu namanya pelanggaran hukum.
Hm, kami melihat perbedaan seorang Mualem (Muzakir Manaf) yang sekarang dibandingkan yang dulu. Ada pengaruh apa gerangan?
Wallahu a'alam, mungkin ini berubah secara otomatis karena selalu berinteraksi dengan organisasi, ini berubah dengan sendirinya. Ini otomatis.
Adakah perbedaaan memimpin pasukan di pegunungan, dan sekarang memimpin partai?Kalau sekarang kita banyak mengemukakan sesuatu dengan fikiran dan perasaan, dengan ilmu, dengan protokol, dan beradaptasi dengan semua lapisan. Kadang grogi juga saat berhadapan dengan tokoh-tokoh.
Sekarang masih grogi?Tanpa kita sadari kita sudah berada di organisasi, sering beradaptasi dengan tokoh-tokoh sudah mulai berani bicara, perubahan terjadi sendiri. Tapi sampai sekarang saya terus belajar.
Mana lebih rumit memimpin pasukan perang dibandingkan memimpin partai?Lebih rumit memimpi partai. Kalau memipin perang, apa yang saya suruh ya dijalankan. Sebab, kalau tidak dijalankan bisa ditembak musuh dan mati, kalau sakit tinggal kami tandu. Kalau dulu lebih mengutamakan tenaga dan sekarang kita bekerja dengan pikiran.
Siapa yang menjadi guru Anda untuk semua ini?Wali Nanggroe (almarhum Hasan Tiro) mengajarkan saya  tentang berbagai hal. Saya belajar selama tiga tahun. Diajarkan mulai dari cara memegang sendok makan, sampai berpakaian. Juga ilmu-ilmu pemerintahan ada diajarkan. Pelajaran yang paling penting adalah kita orang Aceh harus menjadi pintar dan punya sikap. Ini penting agar Aceh makmur dan sejahtera.
Soal sikap, kenapa dulu pada pemilihan Gubernur Aceh 2006, Anda tak menentukan sikap yang jelas?Sikap saya jelas sekali waktu itu adalah netral. Pada saat pilkada 2006 lalu, ada yang mendukung H2O  (pasangan Humam Hamid dan Hasbi Abdullah) dan Irna (Irwandi Yusuf- M. Nazar). Saya mengambil sikap untuk tak memihak untuk menghindari keributan.
Begitu saya putuskan ambil keputusan tidak mendukung siapa pun, pasangan Irwandi-Nazar menyebutkan mereka sudah menang, dan memang menang. Namun setelah menang, sikapnya berubah seperti siang dan malam. Walaupun Irwandi tak mengakuinya, kemenangan itu sebenarnya hadiah untuk Irwandi.
Lalu kenapa juga muncul selentingan yang menyebut Anda yang mengkhianati Irwandi?Ini timbul masalah ada rekan-rekan yang menghadapi Irwandi, saya disebutkan berkhiatan padanya. Seharusnya, Irwandi ingat bahwa lima tahun lalu itu saya membela dia. Saya mengambil sikap netral dengan resiko siap dipecat oleh pemimpin.
Sikap saya itu untuk menghindari keributan di lapangan. Sikap itu saya ambil dengan hati yang ikhlas. Saya tidak berniat untuk mendapat jabatan. Niat baik saya agar tak ribut, agar Aceh damai dan makmur. Dan sekarang, ketika saya ambil sikap untuk mencalonkan diri pada pilkada 2011, kelihatannya Irwandi kecewa dan menganggu nafsunya berkuasa.
Menurut Irwandi, Anda pernah bilang bahwa posisi calon wagub bukanlah porsi Anda..Itu hanya alasan Irwandi saja. Tujuannya untuk mempengaruhi kalangan KPA. Jadi saya rasa, hari ini saya sudah berhak duduk di posisi Wakil Gubernur, dan saya siap menjalankannya.
Kenapa demikian?Dari lubuk hati saya yang paling dalam, saya ingin menyentuh sampai ke kalangan KPA yang lapisan bawah. Mereka itu keluarganya hilang, rumah tidak ada, sementara anak tiga. Sangat prihatin saya melihatnya. Mereka sangat menderita. Itu salah satu yang mau saya perjuangkan. Saya langsung melihat kondisi mereka saat saya ke daerah-daerah. Seharusnya kemelaratan itu tak perlu tarjadi, kita ini memiliki alam yang kaya.
Kita perlu santuni KPA yang belum tersentuh itu. Ibarat kata, ada kalangan KPA yang sudah memakai baju berwarna-warni ada yang sama sekali tak berwarna. Kadang sandal mereka pun sudah tak kuat lagi. Kondisi mereka sekarang sangat sensitif. Kenapa sampai terjadi seperti itu. Kalau tidak sanggup membenahinya, untuk apa kita ngomong besar.
Saya bicara ini, bukan sekedar bicara, saya akan perjuangkan itu sekuat tenaga saya.
Bagaimana hubungan Anda dengan Irwandi sekarang?Kalau dalam ajang politik kami memang berseberangan. Sekarang tidak ada hubungan apapun lagi dengan Irwandi. Sikapnya dengan saya seperti perbedaan antara siang dan malam. Sepatutnya Irwandi tidak seperti itu dengan saya. Harusnya dia bersikap dewasa, Irwandi sudah mendapat pengalaman, umurnya juga lebih dewasa.
Apakah Irwandi termasuk calon yang paling Anda perhitungkan?Semula memang begitu. Tetapi setelah saya survey semua wilayah bahkan sudah perfeclah, ternyata kekuatan Irwandi tak seperti yang Anda sebutkanlah.
Tapi, ada klaim 16 KPA mendukung Irwandi?Itu propaganda kelompok Irwandi, sah-sah saja. Dari mana 16 itu? Kalau kami lihat Irwandi tidak tersentuh wilayah, (pane na 16 wate lon kalen hana meu tupeh pih ngeuen wilayah). Orang yang Irwandi klaim itu saya kenal semuanya. Saya sudah jumpai mereka, kami mendapat dukungan dari kalangan bawah termasuk Banda Aceh.
Bagaimana kalau kalah dalam pilkada? Kalau kalah kita harus siap, dan menang juga harus lebih siap. Sebab perjuangan kita bukan semata-mata untuk jabatan. Hanya saja, kalau kalah ya sayang saja PA dan KPA, apa yang sudah kita cita-citakan menjadi sia-sia saja. Untuk mencapaikan tujuan inilah kita ambil sikap sendiri.

SOURCE : ATJEH POST
Don’t be afraid to make Islam an ideology: Minister

Don’t be afraid to make Islam an ideology: Minister

The Jakarta Post | Sun, 03/27/2011 3:22 PM | National

United Development Party (PPP) chairman and Minister of Religious Affairs Suryadharma Ali said that Muslims should not fear making Islam their ideology.
He said during a regional conference in Samarinda, East Kalimantan, on Sunday that PPP’s cadres should not have doubts about making Islam an ideology – a way of thinking and a method to advance the nation.
Antara reported Suryadharma said that a consolidation, in terms of the party’s ideology, holds great importance for the party’s development. Suryadharma shrugged off survey results concluding that parties with religion as their ideology would be less popular, saying the surveys were made to bring down Islamic parties.


source :  Jakarta Post

Gema Baiturrahman Online


Gema Baiturrahman Online


Posted: 15 Mar 2011 04:59 PM PDT
Pendiri Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Fahri Hamzah, meminta kepada kader-kader KAMMI yang sedang menjalani regenerasi kepemimpinan pada Muktamar KAMMI VII, untuk mengubah gaya perjuangan.

Menurutnya, perjuangan yang dahulu menitik beratkan pada penumbangan rezim yang bersifat simbolis simplisistik kini tidak lagi relevan dengan perkembangan demokratisasi di Indonesia. Kini, gerakan yang diemban organisasi pemuda dan mahasiswa seharusnya lebih mengedepankan perbaikan sistem, yang meliputi tiga komponen utama sistem ketatanegaraan (eksekutif, legislatif dan yudikatif).

"Di awal pendirian KAMMI, organisasi ini berusaha untuk ambil bagian dalam usaha menumbangkan orde baru. Karena itu, pergerakan yang masif kala itu dilakukan terimplementasi dalam aksi demonstrasi besar-besaran," papar Anggota Komisi III DPR RI kepada pers, Selasa (15/3).

Menurut dia, institusionalisme sistem yang tengah dibangun sekarang tentu mengubah gaya perjuangan pemuda dan mahasiswa. Gerakan tidak lagi sekedar menyerang orang, tetapi lebih kepada gerakan yang komprehensif dan observatif.

Fahri menjelaskan perubahan gaya perjuangan ini mengharuskan KAMMI kini bermuktamar di Asrama Haji, Banda Aceh, 13-17 Maret 2011, untuk memperkuat diri dengan figur-figur yang kuat dalam berbagai bidang sehingga bisa mengimbangi arah tujuan perjuangan yang dikhendaki. Dia berharap muktamar ini dapat memenuhi kebutuhan itu. "Saya kira, KAMMI telah menuju ke arah tersebut," katanya.

Fahri berharap agar pemimpin KAMMI terpilih memiliki karakter yang cocok dalam era transisi seperti sekarang, yakni mampu memahami situasi yang begitu kompleks. Disamping itu, ia juga melihat keaktifan pemimpin harus menjadi kredit tersendiri sebagai bagian paket pemimpin yang relevan dengan masa transisi.

Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) kini berkonsentrasi dalam memperkuat kembali pembangunan sumber daya manusia melalui peta dakwah kampus yang selama ini menjadi lahan KAMMI. Melalui Muktamar VII, ungkap Ketua Umum KAMMI Rijalul Imam, KAMMI siap menempuh pemantapan peta dakwah yang selama ini telah dirintis.

Rijalul mengatakan ada dua hal yang akan menjadi fokus peta dakwah ke depan. Pertama, konsentrasi pemuda kampus sebagai basis kader KAMMI. Kedua, pengembangan masyarakat di luar kampus yang memiliki skala lebih luas. Kedua fokus itu akan dikendarai melalui lima kebijakan. "Tentu kami punya cara untuk tidak menjadikan demo sebagai medium utama dalam perjuangan. Kita kembangkan sumber daya sehingga bisa menjadi pendukung dan perbaikan sistem yang bergerak. Kebijakan ini yang disebut risalah peradaban, " paparnya kepada pers.

Adapun kelima risalah peradaban itu antara lain membangun gerakan berbasis riset, membangun kompotensi dalam berbagai bidang, membangun gerakan intrepreneurship sehingga melahirkan generasi yang mandiri, membangun gerakan berbasis kompetitor dan sinergi. "Kami tentu tidak menginginkan umat Islam terutama pemudanya lebih dominan sikap emosional ketimbang sumbangsih nyata. Melalui risalah peradaban itulah diharapkan mencegah pemuda dan mahasiswa Muslim terjebak dalam fundamentalis," kata dia.

Ke depan, kata Rijalul, KAMMI melalui peta dakwah yang termaktub dalam risalah peradaban mampu mengoptimalisasi peran pemuda dan mahasiswa Muslim dalam titik-titik strategis. Selama ini, KAMMI menyadari posisi umat Islam terutama pemuda dan mahasiswa Muslim yang terjepit. Karena itulah, sambungnya, sebagai organisasi Mahasiswa Muslim yang memiliki potensi yang diperhitungkan, pihaknya berharap bisa menjadi salah satu referensi perubahan dalam pengembangan sumber daya yang berkualitas.(rep)


Posted: 15 Mar 2011 04:49 PM PDT
Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah membidik pertumbuhan pembiayaan mikro hingga 20 persen. Menurut Micro Banking Group Head BRI Syariah, Sigit Suryawan, pihaknya menargetkan pertumbuhan pembiayaan mikro dari Rp 504 miliar menjadi Rp 1,7 triliun.


''Di 2010, portopolio pembiayaan mikro masih kecil, dibanding total pembiayaan, ia masih berada di bawah lima persen,'' katanya saat ditemui pers seusai Customer Gathering Nasabah dan Calon Nasabah Mikro BRI Syariah, Ahad (13/3). Pembiayaan masih didominasi Kredit Perumahan Rakyat (KPR) dan Gadai.

Selain memperbanyak sosialisasi tentang pembiayaan mikro ke nasabah dan calon nasabah, BRI Syariah juga menerapkan margin di bawah kompetitor. BRI Syariah pun bakal mengeluarkan kupon wakaf dengan fungsi sebagai dana bergulir.

Pembiayaan mikro BRI Syariah menggunakan akad murabahah. Dalam akad ini bank menjadi jembatan jual beli dengan nasabah. Ke depan, BRI Syariah bakal menambah dua akad baru, yakni ijarah dan musyaraqah mutanaqisas.
Ijarah merupakan akad sewa di mana hak terhadap pembelian yang dilakukan nasabah masih dimiliki bank, namun akan diberi pengalihan jika sudah sampai batas waktu.

Sementara musyaraqah mutanaqisas merupakan pemberian modal kerja ke nasabah. Di mana nasabah akan melakukan pembayaran dengan mengangsur sehingga ke depan sebagian kepemilikan bank dapat menjadi hak milik nasabah.

Plafon pembiayaan mikro pada BRI Syariah berada pada Rp 5 juta hingga Rp 500 juta. Dengan opsi Rp 25 juta, Rp 75 juta dan Rp 500 juta.(rep)


Posted: 15 Mar 2011 04:43 PM PDT
Penentang konstruksi masjid di Sheepshead Bay sedikit melunakkan sikap anti-Muslim mereka. Namun mereka tidak lantas menghentikan warga sekitar memberi kecaman pedas dan mencela para pembangun masjid yang menyebut sebagai pendukung terorisme. Mereka menggelar protes pada Ahad (13/3) lalu di lokasi proyek.

Duel unjuk rasa terbaru antara mereka yang menentang dan mendukung pendirian masjid, terjadi beberapa hari setelah perintah penghentian pembangunan pada Februari lalu dicabut oleh kota. Alhasil Masyarakat Muslim Amerika (MAS) memiliki kebebasan lagi untuk melanjutkan konstruksi di Voorhies Avenue.

Kelompok yang menamakan dirinya Members of Bay People (Anggota Warga Bay) yang dulu pernah menuding pedonor masjid masih memiliki kaitan dengan terorisme, menolak berkomentar kali ini. Namun mereka memberi forum bagi non-anggota untuk melihat langsung kaitan tersebut.

"Masyarakat Muslim Amerika dibentuk dan mendedikasikn diri untuk menghancurkan peradaban Barat," ujar salah satu warga, Robert Spencer, sekaligus kolumnis yang kerap menyerang Islam lewat tulisannya di American Tinker.

Seorang pembicara dalam forum itu bahkan bersuara lebih keras. "Adalah hak saya untuk membenci kalian!" teriak Neal Alpert berulang kali kepada pendukung masjid.

Retorika penuh kebencian itu dianggap biasa saja oleh anggota warga Bay dengan dalih setiap orang diizinkan untuk mengeluarkan opini mereka. "Setiap orang memiliki hak untuk mengatakan apa yang mereka rasakan dalam forum dan aksi protes," ujar salah satu anggota, Victor Benari. "Tapi itu tak berarti semua penduduk Bay setuju. Argumen kami tidak ada kaitan dengan menentang atau membenci Muslim," ujarnya.

Pernyataan Benari sungguh berbeda. Pada Juni lalu, ia membakar massa ketika mengatakan kepada pengunjuk rasa bahwa "Setiap teroris Muslim selalu terkait dengan masjid".

Bentrok terakhir terkait pembangunan masjid terjadi pada musim gugur tahun lalu, ketika massa terbagi dua tepat di Vorhies Avenue. Penentang pendirian masjid melakukan seruan-seruan, orasi di sisi utara jalan dua arah tersebut, sementara para pendukung yang menyatakan mereka memiliki hak atas proyek itu berada di sisi selatan.

Namun kali ini, Warga Bay mengusung tanda dengan slogan-slogan seperti "Kedamaian dan kediaman kami tidak untuk dijual" Spanduk-spanduk itu kini mengganti slogan yang dibawa pada 2010 lalu yang berbunyi "Hamas membunuh dan Masyarakat Muslim Amerika mendonorkan uang. Tangan mereka pun ikut berdarah."

Sementara di sisi lain, di golongan pendukung masjid, massa membentangkan spanduk yang berbunyi "Kebencian adalah bukan-Amerik" serta meneriakkan "tak tahu malu".

Unjuk rasa saat itu juga membawa penduduk dari luar lingkungan tersebut yang ingin menyatakan dukungan mereka terhadap pendirian masjid.

"Masjid telah disetujui oleh kota, sehingg Masyarakat Muslim Anmerika sudah seharusnya boleh dan bisa membangun rumah ibadah mereka," ujar pendidik keturunan Arab-Amerika, Debbie Almontaser. Ia sendiri dipecat dari kepala sekolah sebuah institusi pendidikan Budaya Arab karena dituduh menciptakan sekolah untuk jihad. Kasus tersebut selesai karena ia dinyatakan tidak melakukan kesalahan apa pun.

Massa pendukung masjid juga mengajak penduduk lokal agama lain yang sudah muak dengan pandangan xenofobia di kalangan penentang masjid.

"Saya telah tinggal di lingkungan ini selama 20 tahun dan saya terkejut dengan nada kebencian macam itu, ujar anggota aktivis grup Yahudi Menentang Islamofobia, Toby Horowitz.

Di tengah unjuk rasa dan gugatan hukum rencana pembangunan pusat komunitas sekaligus Islamic Center itu terus berjalan. Konstruksi dijadwalkan kembali dilakukan pekan ini, demikian menurut pemilik, Ahmed Allowey.

"Kita memiliki hak sebesar orang lain untuk beribadah di sini," ujar Allowey. "Dan kita ingin memiliki hubungan baik dengan lingkungan, tetangga dan hidup harmonis di sini.(rep)