Tampilkan postingan dengan label free. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label free. Tampilkan semua postingan

Mie Aceh.... Nikmatnya


Mie Aceh

Mie Aceh adalah masakan mie pedas khas Aceh di Indonesia. Mie kuning tebal dengan irisan daging sapidaging kambing atau makanan laut (udang dan cumi) disajikan dalam sup sejenis kari yang gurih dan pedas. Mie Aceh tersedia dalam dua jenis, Mie Aceh Goreng (digoreng dan kering) dan Mie Aceh Kuah (sup). Biasanya ditaburi bawang goreng dan disajikan bersama emping, potongan bawang merah, mentimun, dan jeruk nipis.

Gema Baiturrahman Online


Gema Baiturrahman Online


Posted: 15 Mar 2011 04:59 PM PDT
Pendiri Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Fahri Hamzah, meminta kepada kader-kader KAMMI yang sedang menjalani regenerasi kepemimpinan pada Muktamar KAMMI VII, untuk mengubah gaya perjuangan.

Menurutnya, perjuangan yang dahulu menitik beratkan pada penumbangan rezim yang bersifat simbolis simplisistik kini tidak lagi relevan dengan perkembangan demokratisasi di Indonesia. Kini, gerakan yang diemban organisasi pemuda dan mahasiswa seharusnya lebih mengedepankan perbaikan sistem, yang meliputi tiga komponen utama sistem ketatanegaraan (eksekutif, legislatif dan yudikatif).

"Di awal pendirian KAMMI, organisasi ini berusaha untuk ambil bagian dalam usaha menumbangkan orde baru. Karena itu, pergerakan yang masif kala itu dilakukan terimplementasi dalam aksi demonstrasi besar-besaran," papar Anggota Komisi III DPR RI kepada pers, Selasa (15/3).

Menurut dia, institusionalisme sistem yang tengah dibangun sekarang tentu mengubah gaya perjuangan pemuda dan mahasiswa. Gerakan tidak lagi sekedar menyerang orang, tetapi lebih kepada gerakan yang komprehensif dan observatif.

Fahri menjelaskan perubahan gaya perjuangan ini mengharuskan KAMMI kini bermuktamar di Asrama Haji, Banda Aceh, 13-17 Maret 2011, untuk memperkuat diri dengan figur-figur yang kuat dalam berbagai bidang sehingga bisa mengimbangi arah tujuan perjuangan yang dikhendaki. Dia berharap muktamar ini dapat memenuhi kebutuhan itu. "Saya kira, KAMMI telah menuju ke arah tersebut," katanya.

Fahri berharap agar pemimpin KAMMI terpilih memiliki karakter yang cocok dalam era transisi seperti sekarang, yakni mampu memahami situasi yang begitu kompleks. Disamping itu, ia juga melihat keaktifan pemimpin harus menjadi kredit tersendiri sebagai bagian paket pemimpin yang relevan dengan masa transisi.

Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) kini berkonsentrasi dalam memperkuat kembali pembangunan sumber daya manusia melalui peta dakwah kampus yang selama ini menjadi lahan KAMMI. Melalui Muktamar VII, ungkap Ketua Umum KAMMI Rijalul Imam, KAMMI siap menempuh pemantapan peta dakwah yang selama ini telah dirintis.

Rijalul mengatakan ada dua hal yang akan menjadi fokus peta dakwah ke depan. Pertama, konsentrasi pemuda kampus sebagai basis kader KAMMI. Kedua, pengembangan masyarakat di luar kampus yang memiliki skala lebih luas. Kedua fokus itu akan dikendarai melalui lima kebijakan. "Tentu kami punya cara untuk tidak menjadikan demo sebagai medium utama dalam perjuangan. Kita kembangkan sumber daya sehingga bisa menjadi pendukung dan perbaikan sistem yang bergerak. Kebijakan ini yang disebut risalah peradaban, " paparnya kepada pers.

Adapun kelima risalah peradaban itu antara lain membangun gerakan berbasis riset, membangun kompotensi dalam berbagai bidang, membangun gerakan intrepreneurship sehingga melahirkan generasi yang mandiri, membangun gerakan berbasis kompetitor dan sinergi. "Kami tentu tidak menginginkan umat Islam terutama pemudanya lebih dominan sikap emosional ketimbang sumbangsih nyata. Melalui risalah peradaban itulah diharapkan mencegah pemuda dan mahasiswa Muslim terjebak dalam fundamentalis," kata dia.

Ke depan, kata Rijalul, KAMMI melalui peta dakwah yang termaktub dalam risalah peradaban mampu mengoptimalisasi peran pemuda dan mahasiswa Muslim dalam titik-titik strategis. Selama ini, KAMMI menyadari posisi umat Islam terutama pemuda dan mahasiswa Muslim yang terjepit. Karena itulah, sambungnya, sebagai organisasi Mahasiswa Muslim yang memiliki potensi yang diperhitungkan, pihaknya berharap bisa menjadi salah satu referensi perubahan dalam pengembangan sumber daya yang berkualitas.(rep)


Posted: 15 Mar 2011 04:49 PM PDT
Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah membidik pertumbuhan pembiayaan mikro hingga 20 persen. Menurut Micro Banking Group Head BRI Syariah, Sigit Suryawan, pihaknya menargetkan pertumbuhan pembiayaan mikro dari Rp 504 miliar menjadi Rp 1,7 triliun.


''Di 2010, portopolio pembiayaan mikro masih kecil, dibanding total pembiayaan, ia masih berada di bawah lima persen,'' katanya saat ditemui pers seusai Customer Gathering Nasabah dan Calon Nasabah Mikro BRI Syariah, Ahad (13/3). Pembiayaan masih didominasi Kredit Perumahan Rakyat (KPR) dan Gadai.

Selain memperbanyak sosialisasi tentang pembiayaan mikro ke nasabah dan calon nasabah, BRI Syariah juga menerapkan margin di bawah kompetitor. BRI Syariah pun bakal mengeluarkan kupon wakaf dengan fungsi sebagai dana bergulir.

Pembiayaan mikro BRI Syariah menggunakan akad murabahah. Dalam akad ini bank menjadi jembatan jual beli dengan nasabah. Ke depan, BRI Syariah bakal menambah dua akad baru, yakni ijarah dan musyaraqah mutanaqisas.
Ijarah merupakan akad sewa di mana hak terhadap pembelian yang dilakukan nasabah masih dimiliki bank, namun akan diberi pengalihan jika sudah sampai batas waktu.

Sementara musyaraqah mutanaqisas merupakan pemberian modal kerja ke nasabah. Di mana nasabah akan melakukan pembayaran dengan mengangsur sehingga ke depan sebagian kepemilikan bank dapat menjadi hak milik nasabah.

Plafon pembiayaan mikro pada BRI Syariah berada pada Rp 5 juta hingga Rp 500 juta. Dengan opsi Rp 25 juta, Rp 75 juta dan Rp 500 juta.(rep)


Posted: 15 Mar 2011 04:43 PM PDT
Penentang konstruksi masjid di Sheepshead Bay sedikit melunakkan sikap anti-Muslim mereka. Namun mereka tidak lantas menghentikan warga sekitar memberi kecaman pedas dan mencela para pembangun masjid yang menyebut sebagai pendukung terorisme. Mereka menggelar protes pada Ahad (13/3) lalu di lokasi proyek.

Duel unjuk rasa terbaru antara mereka yang menentang dan mendukung pendirian masjid, terjadi beberapa hari setelah perintah penghentian pembangunan pada Februari lalu dicabut oleh kota. Alhasil Masyarakat Muslim Amerika (MAS) memiliki kebebasan lagi untuk melanjutkan konstruksi di Voorhies Avenue.

Kelompok yang menamakan dirinya Members of Bay People (Anggota Warga Bay) yang dulu pernah menuding pedonor masjid masih memiliki kaitan dengan terorisme, menolak berkomentar kali ini. Namun mereka memberi forum bagi non-anggota untuk melihat langsung kaitan tersebut.

"Masyarakat Muslim Amerika dibentuk dan mendedikasikn diri untuk menghancurkan peradaban Barat," ujar salah satu warga, Robert Spencer, sekaligus kolumnis yang kerap menyerang Islam lewat tulisannya di American Tinker.

Seorang pembicara dalam forum itu bahkan bersuara lebih keras. "Adalah hak saya untuk membenci kalian!" teriak Neal Alpert berulang kali kepada pendukung masjid.

Retorika penuh kebencian itu dianggap biasa saja oleh anggota warga Bay dengan dalih setiap orang diizinkan untuk mengeluarkan opini mereka. "Setiap orang memiliki hak untuk mengatakan apa yang mereka rasakan dalam forum dan aksi protes," ujar salah satu anggota, Victor Benari. "Tapi itu tak berarti semua penduduk Bay setuju. Argumen kami tidak ada kaitan dengan menentang atau membenci Muslim," ujarnya.

Pernyataan Benari sungguh berbeda. Pada Juni lalu, ia membakar massa ketika mengatakan kepada pengunjuk rasa bahwa "Setiap teroris Muslim selalu terkait dengan masjid".

Bentrok terakhir terkait pembangunan masjid terjadi pada musim gugur tahun lalu, ketika massa terbagi dua tepat di Vorhies Avenue. Penentang pendirian masjid melakukan seruan-seruan, orasi di sisi utara jalan dua arah tersebut, sementara para pendukung yang menyatakan mereka memiliki hak atas proyek itu berada di sisi selatan.

Namun kali ini, Warga Bay mengusung tanda dengan slogan-slogan seperti "Kedamaian dan kediaman kami tidak untuk dijual" Spanduk-spanduk itu kini mengganti slogan yang dibawa pada 2010 lalu yang berbunyi "Hamas membunuh dan Masyarakat Muslim Amerika mendonorkan uang. Tangan mereka pun ikut berdarah."

Sementara di sisi lain, di golongan pendukung masjid, massa membentangkan spanduk yang berbunyi "Kebencian adalah bukan-Amerik" serta meneriakkan "tak tahu malu".

Unjuk rasa saat itu juga membawa penduduk dari luar lingkungan tersebut yang ingin menyatakan dukungan mereka terhadap pendirian masjid.

"Masjid telah disetujui oleh kota, sehingg Masyarakat Muslim Anmerika sudah seharusnya boleh dan bisa membangun rumah ibadah mereka," ujar pendidik keturunan Arab-Amerika, Debbie Almontaser. Ia sendiri dipecat dari kepala sekolah sebuah institusi pendidikan Budaya Arab karena dituduh menciptakan sekolah untuk jihad. Kasus tersebut selesai karena ia dinyatakan tidak melakukan kesalahan apa pun.

Massa pendukung masjid juga mengajak penduduk lokal agama lain yang sudah muak dengan pandangan xenofobia di kalangan penentang masjid.

"Saya telah tinggal di lingkungan ini selama 20 tahun dan saya terkejut dengan nada kebencian macam itu, ujar anggota aktivis grup Yahudi Menentang Islamofobia, Toby Horowitz.

Di tengah unjuk rasa dan gugatan hukum rencana pembangunan pusat komunitas sekaligus Islamic Center itu terus berjalan. Konstruksi dijadwalkan kembali dilakukan pekan ini, demikian menurut pemilik, Ahmed Allowey.

"Kita memiliki hak sebesar orang lain untuk beribadah di sini," ujar Allowey. "Dan kita ingin memiliki hubungan baik dengan lingkungan, tetangga dan hidup harmonis di sini.(rep)


Gema Baiturrahman Online



Gema Baiturrahman Online


Posted: 19 Mar 2011 12:36 AM PDT
Firman Allah SWT: "Dan hendaklah takut Kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka (khawatir) terhadap kesejahteraan mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapakan perkataan yang benar. (QS. An-Nisa':9)

Berdasarkan pedoman tersebut, maka wajib bagi setiap orang tua muslim untuk mempersiapkan generasi penerus yang beriman, berilmu dan beramal shaleh. Dengan demikian, mereka akan menjadi generasi muda yang tangguh, penuh semangat dan cinta terhadap agama, sekaligus mampu menghadang pendangkalan aqidah.

Pembina Pondok Pesantren Muallaf Bintaro Jakarta, Dr Syamsul Arifin MA, ada beberapa tips menangkal aliran sesat sejak dini. Pertama, As-Syubbah bil Masuliyyah; pemuda Islam harus bertanggung jawab. Tanamkan rasa tanggung jawab yang besar pada diri mereka. Pemuda hari ini adalah bapak atau pemimpin hari esok. Kuatkan iman, tuntutlah ilmu pengetahuan dan jangan pernah berhenti melakukan amal shaleh (kebaikan).

Kedua, Al-I'tijas lil Islam; kebanggaan terhadap Islam. Katakan kepada pemuda: "berbanggalah kamu menjadi orang Islam dan anak orang Islam. Seperti kata seorang Sahabat Rasul Salman Al Farisi, "Saya ini anak Islam dan anak ummat Islam". Maka janganlah pemuda lemah dan takut. Pemuda Islam lebih tinggi dari orang-orang kafir jika ia beriman.

Ketiga, Husnul Fahmi Al Islam; paham yang baik terhadap Islam. Katakan kepada para pemuda Islam, jangan fanatik buta, pahamilah ajaran agamamu dari orang yang ahli di bidangnya yang dia beramal dengan ilmunya. Sungguh-sungguhlah pemuda belajar dan praktikkan segera apa-apa yang telah mereka ketahui.

Keempat, Ad-Da'wah Ilallah wal Khidmah Al-Mujtama'. Katakan kepada pemuda, "berjuanglah di jalan Allah dan layani para pejuang agama." Kaum muda justru bila diajak berjuang di jalan Allah atau menjadi pelayan bagi para pejuang agama Allah, umumnya justru amat berkenan.

Kelima, Wa-Shabru 'alal Haly; Bersabarlah dalam segala hal. Allah telah berkata: "Apakah kamu mengira kamu mudah saja masuk ke dalam sorga sebelum kamu di uji?". Kamu akan diuji dalam segala hal; penderitaan, kelaparan, kedinginan, ketakutan, kematian, dan lain-lain.

Keenam, At-Ta'aawun ma'aa Ikhwaanihi; Saling tolong-menolong antara satu dengan yang lain. Sebagaimana firman Allah SWT: "Dan tolong menolonglah kamu sekalian dalam berbuat kebaikan dan taqwa, dan janganlah kamu sekalian tolong menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan". Maka para pemuda Islam harus bersatu dan menjadi sebuah bangunan yang kokoh.

Ketujuh, Yurabbi nafsi binafsika; Optimis dan percaya diri. Masa depan agama Islam itu ada ditangan para pemuda. Semoga kita semua terhindar dari ajaran sesat dan mampu menghindarkan saudara-saudara kita dari pengaruh kesesatan. Demikian kiranya upaya harus dimiliki pemuda Islam sebagai upaya antibody atas penyebaran ajaran sesat lagi menyesatkan. muhammad meflin


Posted: 19 Mar 2011 12:29 AM PDT
Azmi Fajri Usman, Direktur Kontak Tahajud Club-124

Berita terkait penyebaran ajaran sesat di Aceh semakin meresahkan. Tercatat sebanyak 40 orang telah menjadi korban pertarungan logika. Aqidah tertukar tanpa sengaja. Parahnya, sasaran pengikisan iman ini adalah mahasiswa dan pelajar. Bagaimana proses tersebarnya ajaran menyimpang ini? Bagaimana pula langkah antisipasinya? Simak petikan wawancara Nurjannah Usman dengan Azmi Fajri Usman berikut ini.

Bagaimana penyebaran ajaran sesat di Aceh?
Aliran pendangkalan aqidah dibawa oleh orang dari luar Aceh. Metode yang dipakai beragam. Bisa dengan diskusi, training, atau dengan perang logika. Sangat disayangkan sasaran utama generasi muda, terutama anak-anak sekolah dan mahasiswa. Biasanya terjadi pada anak-anak cerdas dengan metode diskusi.

Solusi untuk generasi muda?
Ciptakan da'i sekolah, jangan berharap hanya pada guru agama. Urusan aqidah bukan hanya tugas MPU. Islam tidak diturunkan kepada satu orang, tetapi kepada semua umat manusia. Pemerintah harus punya anggaran untuk da'i sekolah dan harus punya metodenya. Buat kegiatan syiar setiap Sabtu dan Minggu di sekolah, misalnya. Kalau ada siswa punya iman mantap pasti cara berpikirnya pun sedap.

Kirim da'i ke kampus. Para ulama turun ke kampus untuk memberikan pemahaman agama di depan mahasiswa. Saya lihat, anak muda Aceh kekurangan perhatian sehingga mereka mencari perhatian dari orang lain.

Islam jangan hanya jadi simbol. Banyak mahasiswa mengalami pendangkalan aqidah karena mereka ingin mencari kebenaran. Coba kalau pemerintah punya aturan dan mensosialisasi yang benar, kemudian pemerintah memberika kuliah umum untuk mahasiswa dan memberikan pencerahan. Kita hari ini kurang mengenal budaya sendiri, sehingga mudah dicekcoki budaya orang.

Apa yang harus dilakukan pemerintah?
Pemerintah masih kekurangan sistem penyebaran syiar Islam. Katakanlah, kita sudah punya banyak aturan, beragam regulasi. Tetapi sejauh mana aturan dan regulasi tersebut tersampaikan dengan baik melalui sosialisasi yang benar? Apa anggarannya sudah memadai? Pemerintah harus benar-benar melihat kebutuhan masyarakat dalam beragama.

Menurut saya, pemerintah kota harus melakukan rapat Muspida plus. Evaluasi praktik berislam dan perkembangan ajaran-ajaran di tingkat masyarakat. Lakukan advokasi secara serius dan temukan bukti-bukti pendangkalan aqidah. Pemerintah harus segera melakukan rapat evaluasi secara berkala dan melibatkan Walikota, DPRK, TNI-Polri serta masyarakat. Hasil cross ceck di lapangan, saya lihat jarang sekali pejabat kota mendatangi sekolah, masyarakat, pelajar dan kampus.

Langkah lainnya?
Kita pandai mensosialisasikan, tetapi tidak pandai mengaplikasikan. Ikuti jejak Rasul dalam menyebarkan syiar Islam. Kita punya masa untuk sosialisasi, tetapi berapa banyak massa yang mengaplikasikannya. Seberapa banyak da'i-da'i yang diturunkan untuk sekolah dan kampus untuk menyampaikan syiar islam. Jangan hanya andalkan guru agama.

Mahasiswa dan pelajar harus pandai mencerdaskan diri sendiri, caranya bergurulah pada ulama yang ada di Aceh. Kunjungilah ulama-ulama, pesantren dan belajar agama yang baik. Pemerintah harus membuat tim untuk mennganalisis dimana pendangkalan aqidah sekarang terjadi dan mengumpulkan data-data tersebut. Kemudian memanggil orang-orang tersebut untuk ditindak.



Posted: 19 Mar 2011 12:24 AM PDT
Arus aliran sesat kembali deras menabrak Aceh. Reaksi keras dari masyarakat muncul. Ulama, pemerintah, Ormas Islam, hingga masyarakat bergeming. Semua ikut ambil bagian dalam upaya melawan penyimpangan akidah ini.

Dewan Pakar Majelis Pengkajian Tauhid Tasawuf (MPTT) Aceh, Drs Tgk H Zainuddin M.Ag menyebutkan, apa yang terjadi di Aceh saat ini, tidak jauh beda dengan apa yang terjadi di negara-negara lain yang mayoritas penduduknya muslim. Seperti di Maroko, Yaman, Sudan, Turki, dan negara-negara timur tengah lainnya.

Kata dia, siapa pun mereka dan apa saja nama alirannya, tujuan mereka sama agar ummat Islam murtad. "Mereka ingin agar kaum muslimin ragu-ragu pada ajaran agamanya dan menganut paham atheisme yang anti nilai, anti ulama, dan anti Allah," ujar Dosen Fakultas Ushuluddin IAIN Ar-Raniry ini.

Ia meyakini, kasus Eden, Millata Ibrahim, Orang-Orang Suci, Mukmin Muballigh, Khalifah Tuhan, pengikut Al-Mahdi, Ingkar Sunnah dan sejenisnya adalah produk orientalis Barat yang dibungkus di dalam diri Agama Ahmadiyah.

"Ada benang merah antara makar yang dilakukan Jama'ah Ahmadiyah dengan aktivitas aliran sesat yang kini marak di Aceh. Propaganda mereka terhubung kait dengan konspirasi pihak Yahudi dan Nasrani," sebut Zainuddin.

Ahmadiyah sendiri muncul di benua India pada tahun 1900 M. Aliran ini merupakan hasil binaan Inggris melalui majalah religion. Pendirinya adalah Mirza Ghulam Ahmad al-Qadiyani kelahiran tahun 1839–1908 M. Ahmadiyah dianggap sesat karena menafikan Rasulullah Muhammad sebagai rasul terakhir. Sebaliknya, mereka menabalkan Mirza Ghulam Ahmad sebagai nabi penutup, pemberi hidayah, dan semua nabi-nabi sebelumnya tunduk padanya. Dalam fatwa mereka, mukmin yang benar adalah mukmin muballigh. Selain itu disebut kafir.

"Maka jangan pernah kita berhenti berdakwah. Sampaikan dan bicarakan selalu tentang kebenaran, sedikitkan bicara tentang ajaran-ajaran sesat ini," pungkas Zainuddin.

Target pelajar
Sementara itu, Staf Bidang Dakwah Dinas Syari'at Islam Kota Banda Irwanda M. Jamil, S.Ag membenarkan aksi-aksi yang marak dilancarkan oleh kelompok aliran sesat ini. Diantara jalan masuk mereka ke Aceh adalah lewat media internet. Mereka menggunakan fasilitas facebook, twitter, chatting, dan media sosial lain untuk merekrut objeknya.

Sasaran mereka adalah kalangan pelajar, mahasiswa, dosen-dosen, dan para guru. Cara kerja mereka sistematis. Orang-orang yang telah direkrut, diundang mengikuti limited group discuss dari rumah ke rumah atau dari kafe ke kafe.

Mereka juga melakukan rekrutmen ala multi level marketting. Mereka juga diberikan tugas dan tanggung jawab yang besar untuk mengajak orang-orang bergabung dengan kelompok mereka. Semakin banyak orang-orang yang dapat direkrut, semakin besar pangkat dan penghasilan yang mereka terima.

Tentor mereka diberikan gaji, besarnya tergantung jabatan atau pangkat sang tentor. Informasi tentang hal ini disampaikan oleh mereka yang sudah pernah ikut bergabung, namun kemudian cepat sadar dan kembali ke ajaran yang benar.

Ada pun poin-poin kesesatan yang mereka sampaikan adalah, mereka tidak percaya kepada hadits nabi, dan meragukan orang-orang yang meriwayatkan hadits tersebut. Mereka juga tidak mewajibkan shalat lima waktu. Mereka mengklaim orang-orang yang di luar mereka sebagai golongan musyrik.

Terkait dengan siapa pelaku dari aksi aliran sesat ini, Irwanda mengatakan masih sulit diidentifikasi. Mereka berpindah-pindah, tokoh dan nama alirannya juga bertukar-tukar.

Aceh adalah tujuan utama mereka, kemudian Padang. Mereka menargetkan merusak pemikiran, moral dan pergaulan korbannya dengan cara menjauhkan mereka dari pendidikan Islam. Yang mereka garap adalah anak-anak Aceh yang cerdas. "Jadi kalau otak kita sudah rusak apalagi yang kita harapkan, tentu tauhid juga rusak," kata dia.

Menurut data yang ada, saat ini tercatat 40 muslim di Kota Banda Aceh yang menjadi korban. Diantara mereka ada yang berstatus pelajar, mahasiswa, bahkan dosen. Beberapa sudah taubat. Merekalah yang kemudian membocorkan ketimpangan ajaran tersebut.

Langkah antisipasi
Terkait langkah antisipasi, Irwanda menyebutkan, amar makruf nahi mungkar harus ditingkatkan. Itu wajib bagi setiap muslim. "Dinas Syariat Islam sudah melakukan hal ini dengan menerjunkan tenaga penyuluh agama ke sekolah-sekolah dan langsung ke tengah-tengah masyarakat," paparnya.

Pihak Dinas Syariat Islam juga siap bekerjasama dengan semua pihak terutama dalam hal penyuluhan agama. Tenaga penyuluh yang resmi tercatat ada 100 orang, da'i perkotaan ada 25 orang, di tambah dengan tenaga muhtasib atau WH di tingkat desa/gampong. muhammad meflin