Gema Baiturrahman Online



Gema Baiturrahman Online


Posted: 19 Mar 2011 12:36 AM PDT
Firman Allah SWT: "Dan hendaklah takut Kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka (khawatir) terhadap kesejahteraan mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapakan perkataan yang benar. (QS. An-Nisa':9)

Berdasarkan pedoman tersebut, maka wajib bagi setiap orang tua muslim untuk mempersiapkan generasi penerus yang beriman, berilmu dan beramal shaleh. Dengan demikian, mereka akan menjadi generasi muda yang tangguh, penuh semangat dan cinta terhadap agama, sekaligus mampu menghadang pendangkalan aqidah.

Pembina Pondok Pesantren Muallaf Bintaro Jakarta, Dr Syamsul Arifin MA, ada beberapa tips menangkal aliran sesat sejak dini. Pertama, As-Syubbah bil Masuliyyah; pemuda Islam harus bertanggung jawab. Tanamkan rasa tanggung jawab yang besar pada diri mereka. Pemuda hari ini adalah bapak atau pemimpin hari esok. Kuatkan iman, tuntutlah ilmu pengetahuan dan jangan pernah berhenti melakukan amal shaleh (kebaikan).

Kedua, Al-I'tijas lil Islam; kebanggaan terhadap Islam. Katakan kepada pemuda: "berbanggalah kamu menjadi orang Islam dan anak orang Islam. Seperti kata seorang Sahabat Rasul Salman Al Farisi, "Saya ini anak Islam dan anak ummat Islam". Maka janganlah pemuda lemah dan takut. Pemuda Islam lebih tinggi dari orang-orang kafir jika ia beriman.

Ketiga, Husnul Fahmi Al Islam; paham yang baik terhadap Islam. Katakan kepada para pemuda Islam, jangan fanatik buta, pahamilah ajaran agamamu dari orang yang ahli di bidangnya yang dia beramal dengan ilmunya. Sungguh-sungguhlah pemuda belajar dan praktikkan segera apa-apa yang telah mereka ketahui.

Keempat, Ad-Da'wah Ilallah wal Khidmah Al-Mujtama'. Katakan kepada pemuda, "berjuanglah di jalan Allah dan layani para pejuang agama." Kaum muda justru bila diajak berjuang di jalan Allah atau menjadi pelayan bagi para pejuang agama Allah, umumnya justru amat berkenan.

Kelima, Wa-Shabru 'alal Haly; Bersabarlah dalam segala hal. Allah telah berkata: "Apakah kamu mengira kamu mudah saja masuk ke dalam sorga sebelum kamu di uji?". Kamu akan diuji dalam segala hal; penderitaan, kelaparan, kedinginan, ketakutan, kematian, dan lain-lain.

Keenam, At-Ta'aawun ma'aa Ikhwaanihi; Saling tolong-menolong antara satu dengan yang lain. Sebagaimana firman Allah SWT: "Dan tolong menolonglah kamu sekalian dalam berbuat kebaikan dan taqwa, dan janganlah kamu sekalian tolong menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan". Maka para pemuda Islam harus bersatu dan menjadi sebuah bangunan yang kokoh.

Ketujuh, Yurabbi nafsi binafsika; Optimis dan percaya diri. Masa depan agama Islam itu ada ditangan para pemuda. Semoga kita semua terhindar dari ajaran sesat dan mampu menghindarkan saudara-saudara kita dari pengaruh kesesatan. Demikian kiranya upaya harus dimiliki pemuda Islam sebagai upaya antibody atas penyebaran ajaran sesat lagi menyesatkan. muhammad meflin


Posted: 19 Mar 2011 12:29 AM PDT
Azmi Fajri Usman, Direktur Kontak Tahajud Club-124

Berita terkait penyebaran ajaran sesat di Aceh semakin meresahkan. Tercatat sebanyak 40 orang telah menjadi korban pertarungan logika. Aqidah tertukar tanpa sengaja. Parahnya, sasaran pengikisan iman ini adalah mahasiswa dan pelajar. Bagaimana proses tersebarnya ajaran menyimpang ini? Bagaimana pula langkah antisipasinya? Simak petikan wawancara Nurjannah Usman dengan Azmi Fajri Usman berikut ini.

Bagaimana penyebaran ajaran sesat di Aceh?
Aliran pendangkalan aqidah dibawa oleh orang dari luar Aceh. Metode yang dipakai beragam. Bisa dengan diskusi, training, atau dengan perang logika. Sangat disayangkan sasaran utama generasi muda, terutama anak-anak sekolah dan mahasiswa. Biasanya terjadi pada anak-anak cerdas dengan metode diskusi.

Solusi untuk generasi muda?
Ciptakan da'i sekolah, jangan berharap hanya pada guru agama. Urusan aqidah bukan hanya tugas MPU. Islam tidak diturunkan kepada satu orang, tetapi kepada semua umat manusia. Pemerintah harus punya anggaran untuk da'i sekolah dan harus punya metodenya. Buat kegiatan syiar setiap Sabtu dan Minggu di sekolah, misalnya. Kalau ada siswa punya iman mantap pasti cara berpikirnya pun sedap.

Kirim da'i ke kampus. Para ulama turun ke kampus untuk memberikan pemahaman agama di depan mahasiswa. Saya lihat, anak muda Aceh kekurangan perhatian sehingga mereka mencari perhatian dari orang lain.

Islam jangan hanya jadi simbol. Banyak mahasiswa mengalami pendangkalan aqidah karena mereka ingin mencari kebenaran. Coba kalau pemerintah punya aturan dan mensosialisasi yang benar, kemudian pemerintah memberika kuliah umum untuk mahasiswa dan memberikan pencerahan. Kita hari ini kurang mengenal budaya sendiri, sehingga mudah dicekcoki budaya orang.

Apa yang harus dilakukan pemerintah?
Pemerintah masih kekurangan sistem penyebaran syiar Islam. Katakanlah, kita sudah punya banyak aturan, beragam regulasi. Tetapi sejauh mana aturan dan regulasi tersebut tersampaikan dengan baik melalui sosialisasi yang benar? Apa anggarannya sudah memadai? Pemerintah harus benar-benar melihat kebutuhan masyarakat dalam beragama.

Menurut saya, pemerintah kota harus melakukan rapat Muspida plus. Evaluasi praktik berislam dan perkembangan ajaran-ajaran di tingkat masyarakat. Lakukan advokasi secara serius dan temukan bukti-bukti pendangkalan aqidah. Pemerintah harus segera melakukan rapat evaluasi secara berkala dan melibatkan Walikota, DPRK, TNI-Polri serta masyarakat. Hasil cross ceck di lapangan, saya lihat jarang sekali pejabat kota mendatangi sekolah, masyarakat, pelajar dan kampus.

Langkah lainnya?
Kita pandai mensosialisasikan, tetapi tidak pandai mengaplikasikan. Ikuti jejak Rasul dalam menyebarkan syiar Islam. Kita punya masa untuk sosialisasi, tetapi berapa banyak massa yang mengaplikasikannya. Seberapa banyak da'i-da'i yang diturunkan untuk sekolah dan kampus untuk menyampaikan syiar islam. Jangan hanya andalkan guru agama.

Mahasiswa dan pelajar harus pandai mencerdaskan diri sendiri, caranya bergurulah pada ulama yang ada di Aceh. Kunjungilah ulama-ulama, pesantren dan belajar agama yang baik. Pemerintah harus membuat tim untuk mennganalisis dimana pendangkalan aqidah sekarang terjadi dan mengumpulkan data-data tersebut. Kemudian memanggil orang-orang tersebut untuk ditindak.



Posted: 19 Mar 2011 12:24 AM PDT
Arus aliran sesat kembali deras menabrak Aceh. Reaksi keras dari masyarakat muncul. Ulama, pemerintah, Ormas Islam, hingga masyarakat bergeming. Semua ikut ambil bagian dalam upaya melawan penyimpangan akidah ini.

Dewan Pakar Majelis Pengkajian Tauhid Tasawuf (MPTT) Aceh, Drs Tgk H Zainuddin M.Ag menyebutkan, apa yang terjadi di Aceh saat ini, tidak jauh beda dengan apa yang terjadi di negara-negara lain yang mayoritas penduduknya muslim. Seperti di Maroko, Yaman, Sudan, Turki, dan negara-negara timur tengah lainnya.

Kata dia, siapa pun mereka dan apa saja nama alirannya, tujuan mereka sama agar ummat Islam murtad. "Mereka ingin agar kaum muslimin ragu-ragu pada ajaran agamanya dan menganut paham atheisme yang anti nilai, anti ulama, dan anti Allah," ujar Dosen Fakultas Ushuluddin IAIN Ar-Raniry ini.

Ia meyakini, kasus Eden, Millata Ibrahim, Orang-Orang Suci, Mukmin Muballigh, Khalifah Tuhan, pengikut Al-Mahdi, Ingkar Sunnah dan sejenisnya adalah produk orientalis Barat yang dibungkus di dalam diri Agama Ahmadiyah.

"Ada benang merah antara makar yang dilakukan Jama'ah Ahmadiyah dengan aktivitas aliran sesat yang kini marak di Aceh. Propaganda mereka terhubung kait dengan konspirasi pihak Yahudi dan Nasrani," sebut Zainuddin.

Ahmadiyah sendiri muncul di benua India pada tahun 1900 M. Aliran ini merupakan hasil binaan Inggris melalui majalah religion. Pendirinya adalah Mirza Ghulam Ahmad al-Qadiyani kelahiran tahun 1839–1908 M. Ahmadiyah dianggap sesat karena menafikan Rasulullah Muhammad sebagai rasul terakhir. Sebaliknya, mereka menabalkan Mirza Ghulam Ahmad sebagai nabi penutup, pemberi hidayah, dan semua nabi-nabi sebelumnya tunduk padanya. Dalam fatwa mereka, mukmin yang benar adalah mukmin muballigh. Selain itu disebut kafir.

"Maka jangan pernah kita berhenti berdakwah. Sampaikan dan bicarakan selalu tentang kebenaran, sedikitkan bicara tentang ajaran-ajaran sesat ini," pungkas Zainuddin.

Target pelajar
Sementara itu, Staf Bidang Dakwah Dinas Syari'at Islam Kota Banda Irwanda M. Jamil, S.Ag membenarkan aksi-aksi yang marak dilancarkan oleh kelompok aliran sesat ini. Diantara jalan masuk mereka ke Aceh adalah lewat media internet. Mereka menggunakan fasilitas facebook, twitter, chatting, dan media sosial lain untuk merekrut objeknya.

Sasaran mereka adalah kalangan pelajar, mahasiswa, dosen-dosen, dan para guru. Cara kerja mereka sistematis. Orang-orang yang telah direkrut, diundang mengikuti limited group discuss dari rumah ke rumah atau dari kafe ke kafe.

Mereka juga melakukan rekrutmen ala multi level marketting. Mereka juga diberikan tugas dan tanggung jawab yang besar untuk mengajak orang-orang bergabung dengan kelompok mereka. Semakin banyak orang-orang yang dapat direkrut, semakin besar pangkat dan penghasilan yang mereka terima.

Tentor mereka diberikan gaji, besarnya tergantung jabatan atau pangkat sang tentor. Informasi tentang hal ini disampaikan oleh mereka yang sudah pernah ikut bergabung, namun kemudian cepat sadar dan kembali ke ajaran yang benar.

Ada pun poin-poin kesesatan yang mereka sampaikan adalah, mereka tidak percaya kepada hadits nabi, dan meragukan orang-orang yang meriwayatkan hadits tersebut. Mereka juga tidak mewajibkan shalat lima waktu. Mereka mengklaim orang-orang yang di luar mereka sebagai golongan musyrik.

Terkait dengan siapa pelaku dari aksi aliran sesat ini, Irwanda mengatakan masih sulit diidentifikasi. Mereka berpindah-pindah, tokoh dan nama alirannya juga bertukar-tukar.

Aceh adalah tujuan utama mereka, kemudian Padang. Mereka menargetkan merusak pemikiran, moral dan pergaulan korbannya dengan cara menjauhkan mereka dari pendidikan Islam. Yang mereka garap adalah anak-anak Aceh yang cerdas. "Jadi kalau otak kita sudah rusak apalagi yang kita harapkan, tentu tauhid juga rusak," kata dia.

Menurut data yang ada, saat ini tercatat 40 muslim di Kota Banda Aceh yang menjadi korban. Diantara mereka ada yang berstatus pelajar, mahasiswa, bahkan dosen. Beberapa sudah taubat. Merekalah yang kemudian membocorkan ketimpangan ajaran tersebut.

Langkah antisipasi
Terkait langkah antisipasi, Irwanda menyebutkan, amar makruf nahi mungkar harus ditingkatkan. Itu wajib bagi setiap muslim. "Dinas Syariat Islam sudah melakukan hal ini dengan menerjunkan tenaga penyuluh agama ke sekolah-sekolah dan langsung ke tengah-tengah masyarakat," paparnya.

Pihak Dinas Syariat Islam juga siap bekerjasama dengan semua pihak terutama dalam hal penyuluhan agama. Tenaga penyuluh yang resmi tercatat ada 100 orang, da'i perkotaan ada 25 orang, di tambah dengan tenaga muhtasib atau WH di tingkat desa/gampong. muhammad meflin



Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
$-)
(y)
(f)
x-)
(k)
(h)
cheer