Gema Baiturrahman Online


Gema Baiturrahman Online


Posted: 13 Mar 2011 01:03 AM PST
Gema - Ketua Umum DPP BKPRMI (Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia) Pusat, H Ali Mochtar Ngabalin, MA, Ahad 13/3, meresmikan penggunaan Gedung BKPRMI Center Aceh di Gampong Lampineung, Banda Aceh. Gedung berbentuk rumah toko (ruko) dua pintu dan dua lantai itu dibangun sejak 2008 menghabiskan dana Rp 520 juta. "Gedung ini kita bangun dari dana sisa kegiatan dan sumbangan donatur. Kita akan kembangkan lagi menjadi tiga lantai," kata Muhammad Iqbal, MAg, fungsionaris DPW BKPRMI Aceh.
Dalam sambutannya, Ali Mochtar, menyatakan bahagia dapat meresmikan pusat kegiatan BKRMI Aceh. Beberapa BKPRMI provinsi lain juga telah menambah assetnya seperti Aceh. Hanya saja, katanya, perlu dikawal asset itu, jangan sampai menjadi milik pribadi. "Ini asset ummat yang harus kita lengkapi dengan sertifikat," katanya.
Ali mengharapkan, BKPRMI Center dapat difungsikan maksimal dengan memusatkan berbagai kegiatan badan otonom di bawah organisasi BKPRMI, seperti LPP Ekonomi dan Koperasi, LPP Dakwah dan SDM dan LPP Keluarga Sakinah. Secepatnya mencari donatur untuk melengkapi mobiler, sehingga gedung itu dapat difungsikan. "Teman-teman dari daerah yang kebetulan musafir dapat menginap di gedung ini," ujarnya.
Peresmian BKPRMI Center dintandai dengan penandatanganan prasasti oleh Ali Moctar Ngabalin, dilanjutkan peninjauan lantai dua gedung dan ramah tamah (silaturrahim). Ikut hadir antara lain, mantan Ketua Umum DPW BKPRMI Aceh periode pertama Drs H Zaini Yusuf, Drs H Hasanuddin Yusuf MSi (mantan Ketua Umum DPW BKPRMI Aceh), Drs H Aiyub Ahmad MAg (Kakan Kemenag Kota Banda Aceh), Drs H Bustami Usman SH MSi (Kepala Badan Kesbangpol dan Linmas Aceh), dan undangan lainnya.
Seorang aktivis masjid di Banda Aceh, Drs Sayed Muhammad Husen mengatakan kepada GBO, seharusnya agenda utama setelah peresmian BKPRMI Center adalah mendiskusikan bagaimana lantai pertama gedung itu dapat difungsikan sebagai pusat ekonomi dan bisnis, sehingga bisa menyokong kegiatan dakwah BKPRMI. "Tahun pertama saja yang mesti serius digerakkan bisnisnya, sementara pada tahun kedua dan berikutnya nanti bisa bermitra dengan bank syariah," kata Sayed, mantan Direktur BQ Baiturrahman. (ridha)



Posted: 13 Mar 2011 12:41 AM PST
Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Ifdhal Kasim meminta mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi memediasi persoalan Ahmadiyah. "Kita sengaja meminta kesediaan KH Hasyim Muzadi sebagai mediator kasus Ahmadiyah," kata Ifdhal di kediaman Hasyim di Pondok Pesatren Al Hikam, Kukusan, Beji, Depok, Jabar, Kamis (10/3).


Dikatakannya, mediasi ditempuh mengingat dalam penanganan masalah Ahmadiyah perlu mempertimbangkan aspek legal, HAM, dan teologis. Hasyim dinilai cukup kompeten untuk memfasilitasi dialog antara pihak Ahmadiyah, pemerintah, dan kalangan umat Islam.

Menurut Ifdhal, keputusan yang dikeluarkan sejumlah kepala daerah terkait Ahmadiyah belum sepenuhnya mengakomodasi seluruh kepentingan. Komisioner Komnas HAM, M Ridha Saleh, menambahkan, perlu keterlibatan tokoh agama sebagai mediator untuk meredakan ketegangan terkait Ahmadiyah.

Apalagi, lanjutnya, "ketidaktegasan" pemerintah pusat dalam menangani kasus Ahmadiyah menimbulkan inisiatif dari kepala daerah untuk membuat kebijakan sendiri-sendiri. "Keputusan dari kepala daerah itu beragam. Ada yang melarang, membatasi, membekukan, dan itu berbeda dengan prinsip hukum," katanya.

Hasyim menyambut baik permintaan Komnas HAM. Ia menyarankan tiga pendekatan dalam penyelesaian Ahmadiyah, yaitu agama, hukum, dan HAM. "Dari pendekatan agama bukan dilihat dari penafsiran Islam, tapi penyimpangannya," kata Hasyim.

Selanjutnya, kata Hasyim, penanganan masalah Ahmadiyah harus mengacu pada hukum dan peraturan perundang-undangan yang ada. Terkait ini, pemerintah pusat perlu memberikan penjelasan terkait langkah pemerintah daerah yang menerbitkan keputusan pelarangan terhadap Ahmadiyah.

Hasyim juga meminta Komnas HAM untuk menjelaskan pada masyarakat tentang porsi dan posisi HAM. Ia mempertanyakan, apakah HAM memang bebas nilai, bebas hukum dan bebas aturan agama, atau mengambil yang tersisa dari nilai dan hukum itu. "Masalah ini menjadi perlu, agar tidak saling mendesak unsur-unsur pemerintah dan antarkepentingan," katanya.[Ant]


Posted: 13 Mar 2011 12:31 AM PST
TAFSIR |
Prof. Dr. Tgk. Azman Ismail, MA


Mengapa Allah akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan beriman? Dan Allah adalah Maha Mensyukuri lagi Maha Mengetahui.(QS An Nisa': 147)


Ayat di atas terkait dengan ayat sebelumnya yang berbicara tentang orang-orang munafiq: Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka. (QS An Nisa' 145)

Karenanya orang munafiq diminta bersyukur kepada Allah atas nikmat yang terimanya. Demikian banyak nikmat Allah. Bukan dia saja yang menerimanya, tapi orang lain pun menerimanya, ada orang Islam, mukmin, kafir, munafiq, semuanya menerima nikmat Allah.

Kalau orang-orang beriman mensyukuri nikmat tersebut, sebaliknya, orang kafir atau orang munafiq tidak akan bersyukur atas nikmat yang diterima itu. Itu salah satu perbedaan antara mereka yang beriman dengan yang tidak beriman. Salah satu tanda orang bersyukur atas nikmat Allah, menggunakan nikmat itu sesuai dengan apa yang disuruh oleh Allah Swt. Sekali-kali tidak akan menggunakan nikmat Allah untuk hal-hal yang dilarang oleh Allah Swt.

Itulah salah satu tanda bersyukur. Orang mukmin makan nasi, kafir juga makan nasi, sesudah dia makan nasi punya tenaga dan tenaga itu digunakan untuk menyembah Allah, beramal shalih. Itu salah satu tanda dari orang-orang bersyukur, sebaliknya, kalau orang makan dan minum lalu kenyang dan punya tenaga, tapi tenaga itu digunakan untuk hal-hal lain, misalnya mencuri harta orang, menipu, itu tandanya orang itu tidak bersyukur.

Allah Swt mengatakan kepada orang munafiq, Allah tidak akan mengazabnya dengan syarat bila bersyukur, dalam arti segala nikmat Allah digunakan sesuai dengan tuntunan Allah Swt, kemudian baru datang sinar iman.

Kadang-kadang seseorang mengerjakan dulu perintah-perintah Allah, baru kemudian datang sinar iman, sebaliknya Allah memerintahkan seseorang untuk mengerjakan sesuatu dasarnya itu iman. Allah berfirman: dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini. (QS Al-Hijr: 99)

Allah memberi tuntunan kepada manusia, agar mengerjakan dulu suruhan Allah, baru akan datang apa yang disebut dengan keyakinan. Sembahlah Tuhanmu berulang-ulang, akhirnya kamu akan yakin bahwa yang kamu kerjakan itu benar adanya.

Jadi, kalau yang pertama-tama kita ajarkan keimanan kepada anak-anak itu betul atau kadang-kadang kita balik, kita ajarkan dulu amal shalih disela-sela dia mengerjakan amal shalih, akan bersinar keimanan, sehingga dia beriman dengan iman yang sebenarnya.
Kemudian, kalau seseorang sudah bersyukur atas nikmat Allah, maka Allah akan menerima pekerjaan orang itu, walaupun yang dikerjakan itu sedikit, seperti harapan Rasululllah, beragamalah dengan ikhlas, sehingga pekerjaan yang sedikit pun cukup untuk hidup di dunia dan di akhirat, yang penting kualitas pekerjaan kita itu, walaupun sedikit tapi berkualitas. Salah satu cara untuk berkualitas dengan mensyukuri nikmat Allah dan ikhlas dalam beramal.

Keridhaan Allah itu pencapaian paling tinggi yang akan digapai oleh orang-orang beribadah. Kadang dia mendapat pahala berupa kenikmatan dalam Surga, tapi yang lebih berbobot lagi mendapat keridhaan Allah Swt, sehingga kenikmatan itu akan bertambah-tambah bila Allah Swt telah rela kepada hamba-Nya.

Seorang tabi' tabi'in, Makhul, berkata, "Capailah empat dan jauhilah dari yang tiga."

Ada orang beriman semasa Rasulullah masih hidup dan pernah melihat Rasulullah beramal shalih, jika bersama Rasulullah itu namanya sahabat. Itu tidak mungkin kita gapai, karena Baginda Rasulullah telah meninggal, tetapi kemudian ada orang yang beriman juga beramal shalih, tapi sayang tidak pernah bergaul hidup melihat Baginda Rasulullah Saw, itu namanya tabi'in, kemudian generasi sesudahnya disebut dengan tabi' tabi'in.

Jadi, ilmu mereka tidak jauh dari ilmu para shahabat yang langsung menerima ilmu dari Baginda Rasulullah Saw. Salah seorangnya adalah Makhul. Apa dia katakan? Kalau orang mempunyai empat hal atau salah satunya, akan memberi kebahagiaan kepadanya. Tiga hal lagi kalau dia mempunyai ketiga-tiganya atau salah satunya, dia akan mendapat kebinasaan, mendapat kemurkaan dari Allah Swt.

Empat yang membawa kebahagiaan adalah: pertama bersyukur, kedua beriman, ketiga berdoa, keempat beristighfar. Empat hal itu kalau dia punyai keempat-empatnya sangat baik, kalau dia punyai satu pun itu dapat membawa kebahagiaan.




Share this

Related Posts

Previous
Next Post »