Mon, Jan 31st 2011, 09:43

APBK Aceh Besar Rp 23 M 2011 Deficit
Rp 25 M Development Fund Allocated for local elections

JANTHO - House of Representatives District (DPRK), Aceh Besar, on Saturday (29 / 1) night, endorsed the draft budget of the District (RAPBK) in 2011 became APBK Qanun Aceh Besar. Although the deficit (lack of) budget of Rp 23 billion, but the Aceh Besar regency was forced to set aside construction funds (public expenditure) amounted to Rp 25 billion for the needs of the Regional Head Election (Election), whose implementation scheduled for November this year.

Aceh Besar DPRK Vice Chairman, Ali Sulaiman, on Sunday (30 / 1) says, all factions agreed to the proposed RAPBK executive to become Qanun APBK ratified in 2011. With total revenues of Rp 672 billion, up 8.9 percent from a year ago.

While the total expenditure amounting to Rp 696 billion, which consists of direct expenditure (for the implementation of programs and activities) Rp 189 billion, and indirect expenditures amounting to Rp 506 billion. The budget for indirect expenditures this year increased 13 percent from 2010, due to increase employee salaries.

"In addition, for grants spending also increased due to the needs of local elections should be allocated Rp 25 billion. Either for the KIP, Supervisory Committee, as well as polling stations, which accounted for 775 pieces in 604 villages in Aceh Besar, "said Sulaiman Ali, yesterday.

He revealed, funding for the requirement that local elections had to be allocated from the direct spending impact on the reduction of funds for development. So the shortage (deficit) of Aceh Besar APBK funds this year reached Rp 23 billion. However, he said the budget deficit will be covered with more residual budget (Silpa) last year, amounting to Rp 18.5 billion, and the withdrawal of capital investment in the Bank's Aceh Rp 5 billion. (Th)
ASam U

ASam U

Kelapa merupakan tanaman yang sarat dengan manfaat
mulai dari batang kelapa yang bisa dibuat sebagai kayu, tali kelapa...
sementara buah kelapa bermanfaat untuk langsung dikonsumsi (kelapa muda), dan
untuk pembuatan kue, sekaligus sebagai item tambahan bagi menu
makanan, salah satunya ASAM U.

Mungkin ini bermanfaat untuk di coba dan dinikmati. Memang asam U
sudah jarang kita dapati di rumah pribadi2, rumah makan di kawasan perkotaan,
namun demikian asam u masih bisa kita dapati di perkampungan
perkampungan khususnya di Wilayah Pidie dan Aceh Besar.

Saya coba memberikan cara pembuatan Asam U hingga siap untuk di santap
sebagai pendamping menu makanan sehari- hari.

Bahan:

Kelapa
garam secukupnya
batang sree
daun jeruk perut
cabai kecil secukup
cabai merah secukupnya
bawang putih 1-2 suing
bawang merah 2 siung
ketumbar 1 sendok makan
Kunyit halus secukupnya
Asam Sunti secukupnya
Daun pandan
terasi, jika perlu

cara pembuatan:

kukur halus buah kelapa
rajang kecil daun jeruk preut,
cabai kecil, merah serta asam sunti, kunyit, ketumbar, bawang merah, putih di giling halus hancurkan batang sree sehingga sedikit pecah pecah.
tumis bawang merah beserta batang sree hingga menimbulkan aroma yang khas
satukan bahan yang telah digiling beserta kelapa kukur, aduk hingga menyatu;
dalam satu wajan/kuali hingga tampak masak dan kering

selesai

Asam u siap di hidangkan dan dirasakan khasnya....

Resep Ibu Ita Pidie,

Nott: Pembuatan Asam u memiliki proses yang sedikit berbeda beda;
ini tergantung rasa dan aroma yang ingin di timbulkan oleh pembuatnya..

Selamat mencoba


Coconut is a plant that is loaded with benefits starting from the bars that can be made as coconut wood, coconut rope ... while the coconut fruit is useful for immediate consumption (young coconut), and for making cakes, as well as additional items to the menu food, one ACIDS U. This may be useful for the try and enjoy. Indeed U acid 've rarely do we find at home pribadi2, restaurants in urban areas, however u can still acid we found in the township settlements, particularly in the area of Pidie and Aceh Besar.

I try to provide a way of creating Acid U until ready to eat as a companion daily food menu.

Material: Coconut salt to taste stem sree abdomen orange leaves small chili secukup red pepper to taste 1-2 garlic suing red onion 2 cloves 1 tablespoon coriander Turmeric powder to taste Sunti sour taste Pandan leaves shrimp paste, if necessary

how to manufacture: fine grater coconut preut small chopped lime leaves, small chili, red and sunti acid, turmeric, coriander, red onion, finely minced white Break the stem sree so little broken broken.


saute onion and stems until the cause sree special perfume combine ingredients that have been milled along with coconut grater, stir it together; in a frying pan / skillet until cooked and dry looking

completed

Acid u ready in his trademark serve and felt ....

Recipes by Ita Pidie,

Nott: Making Acid u have a slightly different different processes;
It depends on taste and smell caused by the wish of the author ..
Good luck

Mau Perang ke Afghanistan, Belanda Pelajari Perang Aceh

REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM--Apa kaitan antara Aceh dan Afghanistan? Selain penduduk kedua daerah sama-sama mayoritas beragama Muslim. Ternyata satu kaitan itu adalah Belanda. Bagaimana bisa?
Belanda termasuk bagian dari pasukan sekutu yang dikirim ke Afghanistan, bersama dengan Amerika Serikat. Menurut Kementerian Pertahanan Belanda, sebelum para prajurit Belanda berangkat, mereka dibekali khusus pengetahuan tentang Perang Aceh dan bagaimana Belanda berjibaku mencoba menjajah Aceh.
Perang Aceh yang berlangsung antara tahun 1873 sampai 1904. Menurut Paulus Bijl, seperti dikutip dari Radio Nederland Worldwide, ada beberapa alasan mengapa hal itu dilakukan. Salah satunya adalah gagasan kontraperlawanan rakyat. Ini merujuk pada Perang Aceh yang ketika itu seluruh rakyatnya bersatu melawan Belanda.
"Ada seorang perwira tinggi Belanda yang bicara tentang Pendekatan Belanda, Dutch Approach. Menurutnya kita ke Uruzgan, Afghanistan, bukan untuk memerangi Taliban, tapi untuk membuat mereka tidak diperlukan lagi," kata Bijl.
Menurut dia, gagasan seperti ini sudah ada sejak Indonesia menjadi jajahan Belanda. Penguasa kolonial memanfaatkan penguasa lokal. Mereka dituduh memperlakukan penduduk setempat dengan buruk. Sehingga kolonialis Eropa harus turun tangan.
Gagasannya adalah Eropa punya cara yang lebih baik. Rakyat setempat tidak tahu dan tidak paham. Kalau pemimpin setempat itu bisa diusir, maka rakyat akan sadar bahwa hidup di bawah naungan bendera Eropa akan lebih 'nyaman'.
Menurut Bijl, salah satu kesalahan fundamental Belanda di Indonesia adalah bahwa warga Hindia Belanda waktu itu tidak pernah diberi kesempatan untuk menyatakan pendapat mereka. Dengan kata lain, mereka tidak pernah menjadi warga negara.
Sehingga kalau akhirnya warga Afghanistan berhasil diyakinkan soal demokrasi dan demokrasi itu benar-benar dipraktekkan, Belanda  mengklaim misi militer ke Afghanistan berhasil. "Karena jelas kita tidak bisa memaksakan sesuatu dari luar. Itu tidak pernah jalan di Hindia Belanda dan juga tidak akan jalan di Afghanistan," katanya.
LHOKNGA DAN POTENSI

LHOKNGA DAN POTENSI

14 KM bagian barat dari Ibukota Provinsi Aceh merupakan keberadaan Kecamatan Lhoknga.

Kecamatan Lhoknga memiliki 4 mukim yang terdiri dari 28 Gampong/desa; dengan total jumlah penduduk 18326 jiwa (data penduduk tahun 2009:kantor Camat Lhoknga)

Ada beberapa hal yang cukup menarik dari lhoknga seperti dialek masyarakatnya dimana antar mukim memiliki dialek yang berbeda beda dan itu bisa kita jumpai kita temui langsung secara personal.

ya ini adalah anugrah, kita bisa langsung menentukan bahwa ini dari mukim lampuuk, lamlhom atau kueh.

Paska gempa dan Tsunami 2004 lhoknga telah melewati banyak tahapan dalam proses menuju perbaikan

baik secara infra struktur maupun pola pikir yang kian kritis, ini secara tidak langsung dipengaruhi oleh banyak datang warga asing/nasonal ketika masa Rekontruksi dan rehabilitasi.

Begitu menjamurnya Lembaga Swadaya Masyarakat yang ada juga telah memberi kontribusi bagi pencerahan pola fikir masyarakat untuk bisa bangkit dari keterpurukan kondisi.

Lhoknga kini telah bangkit dan terus membenahi diri dari ketertinggalan. Kegiatan gampong ikut bangkit, penguatan lembaga adat juga tak tertinggal, sisi ekonomi pun tampak mengeliat, walau belum ada kabar hingga hari ini; Pasar Lhoknga yang megah telah di bangun di lokasi sebelumnya.

PEMBENAHAN lokasi wisata juga terlihat dengan banyaknya pengunjung yang datang pada lokasi wisata sperti Pantai Lampuuk, Pantai Babah Kuala, Pantai lhoknga bahkan turis manca Negara juga semakin membludak sehingga banyak memberi dampak bagi masyarakat lokal.

Ini dapat kita lihat dengan adanya beberapa Wisma, homestay yang berada di Mukim Lhoknga dan Lampuuk seperti : wisma Andalas, Joel begalow, darlian homestay, mitabu homestay, edy homestay, mami diana homestay serta yudi homestay

Mukim Lhoknga memang memiliki potensi wisata yang cukup menarik di sisi lain juga memiliki Lapangan golf bertaraf nasional yang berlokasi di gampong mon Ikeun. Pejabat dan penguasa selalu hadir untuk melontarkan bola bulat di lapangan tersebut,, nah ini juga telah mampu menyedot tenaga kerja harian bagi pemuda setempat. Yang cukup menonjol dari hadir Lap golf ini telah banyak menyumbangkan pengolf Aceh yang telah ikut pada event lokal dan nasional, kini pembibitan golfer terus dilakukan.

Sementara itu Mukim Lampuuk selain memiliki lokasi wisata juga memiliki pusat pembibitan dan pengembangan buah naga. Tanaman ini baru di Kecamatan Lhoknga;


bersambung.....


Lhoknga AND POTENTIAL


14 KM west of the capital of Aceh province is the existence of Lhoknga District.

Sub Lhoknga has 4 mukim consisting of 28 Village / village; with a total population of 18,326 inhabitants (data on population in 2009: Lhoknga subdistrict head office)

There are some pretty interesting things from Lhoknga like dialect society where inter-mukim has a distinct dialect difference and could we meet we meet in person immediately.

yes this is a gift, we can immediately determine that this is the mukim Lampuuk, lamlhom or kueh.

After earthquake and the 2004 Tsunami Lhoknga has passed through many stages in the process towards improvement both infra structure and an increasingly critical mindset, this is not directly affected by many foreigners come / nasonal when the Reconstruction and rehabilitation.

Once the mushrooming of NGOs who have also have contributed to the enlightenment thought patterns of society to be able to rise from adversity condition.

Lhoknga has now risen and continue to fix itself from backwardness. Join village activities rise, strengthening of traditional institutions is also not left behind, the economy looked mengeliat, although there has been no news to this day; magnificent Lhoknga Market has been established at the previous location.

Improving the tourist sites are also seen with many visitors who come on tourist sites sperti Lampuuk Beach, Kuala Babah Beach, Beach State Lhoknga even foreign tourists are also increasingly booming so much to give effect to the local community.

It can be seen in the presence of several Wisma, homestay is located in Mukim Lhoknga and Lampuuk like: homestead Andalas, Joel begalow, darlian homestay, mitabu homestay, homestay edy, mami diana and yudi homestay homestay

Mukim Lhoknga does have the potential of tourism is quite interesting on the other side also has a nationally acclaimed golf course located in the village Ikeun mon. Officials and authorities are always present to catapult the ball round the field,, well it also has been able to siphon daily employment for local youth. What is particularly striking from the present Lap golf has a lot to contribute pengolf Aceh who had participated in local and national events, are now breeding golfers continue to be done.

Meanwhile, Mukim Lampuuk addition to having a tourist site also has a central nursery and dragon fruit development. This plant is new in District Lhoknga;



continued .....

Lampuuk Beach and all





Pantai Lampuuk terletak di pantai barat Aceh. Dari Banda Aceh kurang lebih 17 km dan dapat ditempuh dengan kendaraan bermotor dalam waktu kurang dari 30 menit. Namun sayangnya pantai yang cukup terkenal dan menjadi tempat wisata favorit penduduk Aceh tersebut musnah tersapu Tsunami.

Pantai ini cukup indah dan dapat digunakan sebagai tempat berenang, berjemur di pasir putih, memancing, berlayar, menyelam dan kegiatan rekreasi lainnya.

Disore hari pantai ini terasa lebih indah, dimana kita dapat menyaksikan matahari terbenam yang penuh pesona.

Disekitar pantai Lampuuk juga berdiri megah sebuah pabrik Semen Lafarge Cement Indonesia yang telah beroperasi awal tahun 2009, .

Dikawasan Pantai Lampuuk, anda dapat bermain golf  Seulawah Golf Club dengan latar belakang panorama laut di Padang Golf Seulawah.Perlahan namun pasti, kondisi Lapangan Golf terus terbenahi, bahkan dalam beberapa tahun terakhir paska tsunami telah ada event-event lokal maupun nasional;
Hari yang Galau...

Hari yang Galau...

Tanggal 26 jan 2011, setelah menelpon banyak
koneksi (teman2) ternyata semua pada kanker alias kantong
kering...
Wah ini bahaya, gmana dengan hari esok sementara diriku
juga lagi di landa resisi kantong.

apa yang mesti aku lakukan....

berfikir keras otak ini, keras dan keras, pola menghiba
terus kulakukan..
rembuk bersama isteri pun terjadi...

Coba koneksi keluarga...
Husaini namanya.. Jam 20:30 bersama isteri dan tiga anakku
kmi berangkat dalam hujan yang deras seakan ingin menggagalkan
rencana yang telah disusun, tapi semangat unt hidup
tak pernah redup..

Husaini ada, dia lagi di meja kasir tempat toko dia bekerja..
sejenak berhenti di emperan toko sembari menunggu dirinya...
10 menit, 15 menit dan ketika 20 menit mulai merambah rasa
jemu, anak2 ku semakin bosan sementara mereka tidak tau
dan tak perlu tau sebenarnya yang kulakukan untuk mereka..

Akhirnya.. untuk menghilangkan rasa itu kami bergerak mengelilingi
kota kecil sembari menunggu waktu luang.. kelilinggi lagi....
uhhhh bosan memang, tapi biarlah;;;;

tutup mata ini, biarlah semua terjadi ... dan akhirnya husaini datang...

Alhamdulillah ya Allah... engkau telah membantu hambaMU ini, membantu anak2
kecil yang butuh hidup dan kehidupan esok...

dengan rasa syukur dan gembira kami pulang sembari membawa
1 lembar uang 100.000 ...

untuk 2 hingga 3 hari ini hidup mungkin dapat terbantu...
bagaimana selanjutnya.... Allah SWT maha mengetahui....


 
Just The moment

Just The moment

Kekuatan timbul dari kesemberonooan
tapi kekuatan bukanlah kebahagiaan

Kebahagiaan akan datang dari rasa
kepedulian pada orang lain



tak perlu peduli akan yang terjadi pada waktu lampau tapi
lihatlah secara jelas apa yg terjadi hari ini dari semua yg jadi ingatanmu....
Lhoknga After Tsunami

Lhoknga After Tsunami

More than 21,565 peoples of Aceh Besar have been lost following the tsunami
disaster 2006 as reported. Subdistrict of Lhoknga has lost 14.513 peoples, thus the
number of population post-tsunami disaster was 11.310 people. One of villages in
subdistrict of Lhoknga with most serious effect was Lhoknga villages 2,959 peoples.
Number of population post-tsunami disaster in 2004 was 3,946 peoples, and it was
987 people post-tsunami disaster. It means, more than 75% of the population has
been victimized.
The purpose of this explanatory survey study was to analyze the influence of
of predisposition factors (knowledge, attitude) and the supporting factors (the
availability of human resources, facilities, infrastructures, and accessibility) on the
participation of opinion leaders in minimizing the risk of earthquake in Lhoknga
village. The population of this study were the 35 opinion leaders in Lhoknga villages
and all of them were selected to be the samples. The data for this study were obtained
through questionnaire-based interviews. The data obtained were analyzed through
multiple regression tests at α = 0.05.
The result of this study showed that statistically the factors of predisposition
of the opinion leaders (knowledge and attitude) had an influence on the participation
of the opinion leaders in minimizing the risk of earthquake. The supporting factors of
the opinion leaders (the availability of human resources, facilities, infrastructures,
and accessibility) had an influence on the participation of the opinion leaders in
minimizing the risk of earthquake. The level of participation of the opinion leaders in
minimizing the risk of earthquake mostly influenced by the variable of knowledge
with the coefficient B of 0.497.
It is suggested to government of Aceh Besar district to :1) Increase
participation of opinion leaders in minimizing the risk of earthquake, 2) Involve the
entire community in the mobilization of human resources, facilities and infrastructure
and 3) Society and Non Governmental Organizations (NGOs) to increase
participation and responsibilities in minimizing the risk of earthquake.


LHOKNGA PASKA TSUNAMI
 Berdasarkan data gempa tsunami 2006 yang terjadi pada tahun 2004, lebih
dari 21.565 jiwa mengalami kehilangan penduduk di Aceh Besar. Kecamatan
Lhoknga mengalami kehilangan penduduk sebanyak 14.513 jiwa, setelah bencana
tsunami jumlah penduduk menjadi 11.310 jiwa. Salah satu desa di Kecamatan
Lhoknga yang mengalami kehilangan penduduk terbesar adalah Desa Lhoknga yaitu
2.959 jiwa. Sebelum kejadian tsunami 2004 jumlah penduduk 3.946 jiwa dan setelah
bencana tsunami menjadi 987 jiwa, maka lebih dari 75% jumlah penduduk menjadi
korban.
Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh faktor predisposisi
(pengetahuan, sikap) dan pendukung (ketersediaan sumber daya manusia, sarana dan
prasarana, dan kemudahan mengakses) terhadap partisipasi tokoh masyarakat dalam
mengurangi risiko bencana alam gempa bumi di Desa Lhoknga. Jenis penelitian
survei explanatory. Populasi dalam penelitian tokoh masyarakat yang terdapat di
Desa Lhoknga terdiri dari: imam, cerdik pandai, kepala desa, sekretaris desa, tokoh
pemuda, ketua PKK dan kepala lingkungan sebanyak 35 orang dan seluruhnya
dijadikan sampel. Data diperoleh dengan wawancara menggunakan kuesioner;
dianalisis dengan regresi berganda dengan α=0.05.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara statistik faktor predisposisi tokoh
masyarakat (pengetahuan dan sikap) berpengaruh terhadap partisipasi dalam
mengurangi risiko bencana alam gempa bumi. Faktor pendukung tokoh masyarakat
(sumber daya manusia, sarana dan prasarana, serta kemudahan mengakses)
berpengaruh terhadap partisipasi dalam mengurangi risiko bencana alam gempa
bumi. Tingkat partisipasi tokoh masyarakat dalam mengurangi risiko bencana alam
gempa bumi paling dominan dipengaruhi oleh variabel pengetahuan dengan nilai
koefisien (B) sebesar 0,497.
Disarankan kepada pemerintah Kabupaten Aceh Besar untuk :
1) Meningkatkan peran serta tokoh masyarakat dalam mengurangi risiko bencana
alam gempa bumi., 2) Melibatkan seluruh masyarakat dalam mobilisasi sumber daya
manusia, sarana dan prasarana dan 3) Masyarakat dan Lembaga Swadaya Masyarakat
(LSM) meningkatkan partisipasi dan tanggung jawab dalam mengurangi risiko
bencana alam gempa bumi.
Kata kunci
Wisata Lhoknga Terkubur Khalayak

Wisata Lhoknga Terkubur Khalayak

Matahari sudah mulai tenggelam di ujung barat, Nelayan pulang dengan membawa hasil tangkapan, deretan perahu bertengger rapi di pesisir pantai Lhoknga, nama Lhoknga itu yang kerap disapa oleh penduduk setempat, entah apa latar belakang sejarah nya.
Pantai Lhoknga terletak di Aceh Besar berjarak kurang lebih 14 Km sebelah barat pusat kota Banda Aceh. Di pantai ini banyak orang yang melakukan olah raga Surfing baik itu surfer lokal   ( peselancar berasal dari Lhoknga ) maupun surfer asing ( peselancar dari macanegara ). Dalam setahun memiliki 2 tipe ombak, Beach Break (ombak pantai) dari bulan Juni sampai bulan November pada saat musim angin barat. Reef break (ombak karang) dari bulan Desember sampai bulan Mei pada saat musim angin timur. Jika swell (gelombang) sedang besar, tinggi ombak bisa mencapai 2,5 Meter dengan 7 set ombak yang frekwensinya sering, biasanya 3-4 hari Full Moon saat musim angin timur. tidak hanya itu, lokasi pantai berpasir halus nan putih itu di apit oleh pengunungan yang hijau, permukaan karang menyelimuti gunung seakan memberi  tempat yang nyaman buat para pengunjung yang hendak memancing.
Pantai yang terletak di belakang desa Mon Ikeun, menjadi  aktivitas  mata pencharian warga setempat, disamping itu ada banyak juga wisatawan local yang hendak melakukan liburan di tempat tersebut, berbagai alasan ketika di tanyain kenapa memilih pantai Lampuuk sebagai ajang pelepasan kepenatan.
“kalau saya liat, lampuuk memiliki terjal gunung dan body boad yang mngasyikan” timpal asih warga punge ketika beranjak dari “Banana Boad” ( perahu kuning yang mirip dengan buah  pisang ) untuk mandi bersama ketiga anaknya.
“Saya ingin memberikan sedikit apresiasi kepada masyarakat Lhoknga untuk terus menjaga kawasan pantai agar banyak dikunjungi oleh wisatawan daerah Aceh, Nasional dan Mancanegara”. Papar naufal sedaritadi duduk sambil menikmati ombak.
Dikutip dari saipul penjaga tiket mengungkapkan, Lhoknga sudah mulai dikenal sejak tahun 1987,  “saat itu ayahku nelayan yang aktif di laut untuk menafkahi aku dan keluarga ku, kini mereka sudah tiada”, cerita saipul sedikit berduka.
Apabila melihat pantai Lhoknga, menjadi perbandingan yang tak kalah serunya dengan tempat wisata lokal yang ada di aceh, “dari semua wisata pantai di Aceh Besar tidak salah jika saya memberikan nilai 3 bintang sepanjang pantai Lhoknga dan Lampuuk  4 bintang. Pantai Lhoknga yang mencakup kawasan dari belakang lapangan golf, terus sampai taman tepi laut Lhoknga merupakan kawasan wisata yang mempunyai keunikan dan kelebihan. Jika di Pantai Lampuuk terkenal dengan ikan bakar, pasir putih, banana boat dan juga pada musim angin baik selancar dan memancing juga banyak dilakukan. untuk kawasan pantai lhoknga dengan lapangan golf, selancar, pemancingan pantai dan menuju laut lepas juga tidak kalah menariknya walaupun dari sisi pengelolaan belum lebih baik dari pantai Lampuuk” lepas Novrizal lewat sebuah blog.
Hembusan angin menyapa setiap pengunjung pantai yang terdapat di semenanjung timur, memberi harapan yang sempurna pada setiap langkah yang berjalan berduaan memandu kasih di pasir putih nan indah, belum lagi makanan yang mengoda terhidang di sepanjang jalan setapak, disekelilingnya melambai hijau pohon cemara.
“Wahana liburan ini sudah menjadi tempat yang sering di kunjung dari dalam negeri maupun luar negri”, ucap saipul yang saat itu berdiri pada pos penjagan tiket di perempatan jalan masuk, saipul tidak sendiri akan tetapi ditemani oleh empat orang temannya. Tertempel nominal angka disecarik kertas yang dibagikan kepada setiap orang yang ingin masuk kedalam.
Dua Roda        : 2. 000
Empat Roda    : 4. 000
Bus Umum      : 8. 000
Harga tertera jelas, seyum mengembang disaat pengunjung bersepeda motor masuk kedalam area wisata. Gelagat nya ringan saat membuka dompet dari saku belakang celana lea.  Selembar uang 5. 000 disisip dikantong baju saipul, sisa nya untuk kamu kata pengunjung yang membawa istrinya.
Harga yang tidak merobek kantong bagi siapa saja yang ingin memasukinya, tentu lebih nyaman apabila membawa istri dan anak untuk melihat ciptaan tuhan sebagai wahana tafakur alam.
Oleh ; M. Rijal